Peneliti NASA Temukan Solusi Kurangi Panas Berlebih di Kota-kota Besar
NASA telah menemukan solusi meredam suhu panas di kota besar. (foto: Matt Jones / Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Saat ini kota-kota besar di sejumlah negara mengalami peningkatan suhu panas yang cukup mengkhawatirkan. Akan  tetapi peneliti dari NASA telah menemukan solusinya.

Menurut penelitian dari para ilmuwan iklim di Institut Studi Luar Angkasa Goddard NASA (GISS) di New York, Amerika Serikat (AS), gedung atau rumah dengan taman di atas atap dan tanaman hijau dapat membantu meredakan panas yang parah di kota-kota besar.

Selama beberapa dekade, para peneliti telah menyarankan untuk menggunakan bahan atap berwarna gelap dengan permukaan cerah yang dapat memantulkan sinar matahari. Bisa juga memakai atap hijau yang penuh dengan tanaman penutup.

“Ketika kota tumbuh dan berkembang, mereka perlu membuat keputusan yang baik tentang infrastruktur mereka, karena keputusan ini sering berlangsung selama 30 atau 50 tahun atau lebih,” kata Ilmuwan Iklim dan Insinyur Sipil di Universitas Columbia dan GISS, Christian Braneon.

“Dalam konteks gelombang panas yang lebih sering dan panas yang lebih ekstrem, penting untuk memahami bagaimana intervensi desain perkotaan ini bisa efektif," imbuhnya.

Atap hijau dirancang untuk memanfaatkan daya pendinginan tanaman agar dapat menurunkan suhu di ruang kota. Sekarang mereka telah menggunakan citra yang ditangkap oleh satelit Landsat 5 antara 1990 dan 2011.

Dikutip dari laman resmi NASA, Selasa, 22 Maret, para peneliti membandingkan perubahan suhu permukaan tanah dan kelimpahan vegetasi di lokasi penelitian serta lokasi kontrol terdekat tanpa atap hijau.

Tim GISS mempelajari tiga lokasi di Chicago yakni Taman Milenium, Balai Kota, dan pusat perbelanjaan Walmart untuk melihat bagaimana atap hijau memengaruhi suhu permukaan di sekitar bangunan tersebut.

Peneliti juga akan melihat apakah ada perbedaan antara bangunan itu dan lainnya di sekitarnya tanpa atap hijau. Penelitian itu baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Sustainable Cities and Society.

Hasil dari ketiga situs tersebut beragam. Millennium Park, yang memiliki campuran tanaman intensif dan terletak di dekat Danau Michigan, menunjukkan suhu rata-rata yang jauh lebih rendah setelah atap hijaunya dipasang pada 2004. Itu adalah satu-satunya situs di mana atapnya sepenuhnya mengurangi pemanasan iklim selama masa studi.

Balai Kota, yang juga merupakan lokasi intensif, memiliki atap hijau yang dipasang pada 2002. Temperaturnya setelah pemasangan atap hijau lebih rendah daripada di lokasi kontrol, tetapi suhunya meningkat menjelang akhir masa studi.

Situs Walmart cukup berbeda dari dua lolasi sebelumnya, sebab atap hijau di Millennium Park dan Balai Kota ditambahkan ke bangunan yang ada, tetapi supermarket baru dibangun selama masa studi.

Meskipun Walmart memasang atap hijau yang luas, konversi lahan dari tanah kosong berumput menjadi toko yang menghasilkan indeks vegetasi dengan lanskap yang menurun.

"Anda mungkin berpikir bahwa memasang atap hijau di gedung baru Anda akan membuat dampak yang signifikan. Tapi apa yang kita lihat adalah bahwa banyak material kedap air juga dapat ditambahkan di sana, seperti tempat parkir di sekitar gedung," jelas Braneon.

"Akibatnya, Anda mungkin mengurangi dampak dari tempat parkir, tetapi Anda tentu saja belum menciptakan efek pendinginan yang dimiliki vegetasi yang ditumbuhi tanaman," tambahnya.

Manfaat atap hijau bergantung pada berbagai faktor, dari wilayah geografis dan keragaman tanaman hingga struktur atap dan efisiensi pendinginan bangunan itu sendiri.