Bagikan:

JAKARTA – Situs web pemerintah Rusia menghadapi serangan dunia maya terbesar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kementerian Rusia, seperti dikutip kantor berita TASS, menyatakan  bahwa kini upaya teknis sedang dilakukan untuk menyaring lalu lintas web asing, Kamis, 17 Maret.

Entitas pemerintah Rusia dan perusahaan milik negara telah menjadi sasaran atas peristiwa invasi di Ukraina. Situs web Kremlin, maskapai utama Aeroflot dan pemberi pinjaman utama Sberbank adalah website yang mengalami pemadaman atau masalah akses sementara, dalam beberapa minggu terakhir.

Kementerian sedang bekerja untuk menyesuaikan diri dengan kondisi baru ini,  ketika serangan dunia maya meningkat.

“Jika sebelumnya kekuatan mereka pada saat-saat puncak mencapai 500 gigabyte, sekarang menjadi 1 terabyte,” kata kementerian itu, seperti dikutip Reuters. "Itu dua hingga tiga kali lebih kuat daripada insiden paling serius semacam ini yang telah dilaporkan sebelumnya."

Ketika Rusia menjadi semakin terisolasi dari sistem keuangan global dan rantai pasokan. Namun  pemerintah Rusia telah mengusulkan sejumlah langkah untuk mendukung sektor TI.

Perusahaan teknologi akan memiliki akses ke pajak preferensial dan kondisi pinjaman dan kementerian digital sebelumnya telah menyarankan perusahaan IT Rusia untuk membahas transfer bertahap komponen dukungan teknis dengan perusahaan asing.

Mengutip draf dokumen pemerintah, Interfax melaporkan pada Rabu malam bahwa kementerian digital telah mengusulkan alokasi 14 miliar rubel (Rp 1,9 triliun) untuk mendukung perusahaan TI dalam bentuk hibah.