JAKARTA - Menteri Transportasi AS, Pete Buttigieg, pada Rabu, 16 Maret, mengumumkan kebijakan federal tentang kendaraan otonom akan mengalami perkembangan "bermakna" pada tahun-tahun mendatang.
Ia mengatakan kerangka kebijakan saat ini memang belum sepenuhnya mengikuti perkembangan teknologi.
Berbicara di festival musik, teknologi, dan film South by Southwest (SXSW), Buttigieg mengatakan peraturan harus menetapkan batasan untuk mengemudi sendiri (self-driving) tanpa menghambat inovasi dalam industri yang "sebagian besar masih dalam masa pertumbuhan."
"Tidak apa-apa membiarkan eksperimen itu berkembang terus dan kecuali kita mulai melihat eskalasi nyata dari beberapa masalah keamanan," kata Buttigieg, seperti dikutip Reuters. Ia menambahkan bahwa batasan jumlah kendaraan yang diuji setiap perusahaan dapat berfungsi sebagai "penghentian kecepatan."
“Saya pikir kita akan melihat perkembangan yang sangat berarti di sini pada tahun 2020-an,” kata Buttigieg.
Upaya Kongres untuk mengatur mobil self-driving telah terhenti selama beberapa tahun. Akan tetapi regulator AS pekan lalu menghilangkan keharusan produsen mobil untuk melengkapi kendaraan otonom sepenuhnya, dengan kontrol mengemudi seperti roda kemudi dan pedal rem.
Tesla Inc telah merilis perangkat lunak percontohan untuk apa yang disebutnya sistem "Pengemudi Mandiri Penuh" kepada puluhan ribu pemilik Tesla untuk digunakan di jalan umum di seluruh Amerika Serikat.
Sistem ini telah menghadapi pengawasan dari regulator AS atas sejumlah kasus kecelakaan mematikan dan pelanggaran hukum lalu lintas. Pembuat mobil lain lebih berhati-hati di tengah medan peraturan yang samar-samar.
BACA JUGA:
Chief Technology Officer Mercedes-Benz AG , Markus Schaefer, mengatakan kepada Reuters pada Selasa lalu, bahwa pembuat mobil "benar-benar" menginginkan kerangka peraturan untuk melindungi perusahaan sebelum merilis sistem mengemudi semi-otonom hands-free di Amerika Serikat untuk bersaing dengan Mobil Autopilot Tesla.
Buttigieg pada Rabu juga mengatakan dia ingin meningkatkan sistem angkutan umum AS dan mendorong orang Amerika untuk membeli kendaraan listrik melalui insentif pajak pemerintah untuk mengurangi emisi.
Penggunaan transit nasional AS tetap sekitar 40% di bawah tingkat pra-pandemi, menurut data dari aplikasi mobilitas Transit.
Upaya Gedung Putih untuk meningkatkan kredit pajak EV sebesar 7.500 dolar AS (Rp106 juta) hingga 12.500 dolar AS (Rp178 juta) untuk kendaraan AS buatan pabrik mobil yang memiliki serikat pekerja saat ini tetap terhenti di Kongres.