Google Digugat karena Praktik Penipuan Pengalihan Website Demi Keuntungan Sendiri
Google diduga memprioritaskan aplikasi pengiriman makanan dari pada mengarahkan pengguna ke situs web perusahaan. (foto: Alex Dudar / Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah grup restoran Florida telah menggugat Google karena diduga memprioritaskan aplikasi pengiriman makanan dari pada mengarahkan pengguna ke situs web perusahaan itu sendiri.

Menurut gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik California Utara pada 8 Maret oleh Left Field Holdings, halaman web pemesanan makanan bermerek Google itu tidak sah, di mana ia menggunakan nama restoran tanpa persetujuan mereka.

Selain itu, Google juga dituduh menggunakan taktik umpan dan beralih dengan menempatkan tombol Pesan Online di bagian atas panel profil restoran di mesin pencari.

Terdapat tombol yang berwarna biru besar itu mengarahkan pengguna ke halaman food.google.com, di mana mereka dapat memilih item dari menu restoran dan kemudian memesan melalui berbagai layanan pihak ketiga, seperti Postmates, DoorDash, dan UberEats bukan melalui restoran itu sendiri.

Meskipun sistem ini memudahkan pengguna untuk memesan, hal itu merugikan restoran. Pasalnya, aplikasi pengiriman membebankan biaya setinggi 20 persen, itulah sebabnya restoran lebih suka pelanggan memesan dengan mereka secara langsung.

Jika pelanggan memesan melalui halaman ini menggunakan layanan pihak ketiga, restoran tersebut akan dikenakan biaya. Dengan mengajukan gugatan ini, Left Field Holdings mencari status class action atas nama restoran lain yang mungkin telah kehilangan pesanan ke tombol Google.

Raksasa mesin pencari itu pertama kali meluncurkan tombol Pesan Online pada 2019. Di halaman dukungan Google, ini memberi tahu restoran bahwa mereka dapat mengaktifkan atau menonaktifkan fitur pemesanan, tetapi masih belum jelas apakah itu diaktifkan secara default.

Namun, Google membantah tuduhan itu dan menyebutnya salah karakterisasi dari produk, dan perusahaan akan membela diri dengan kuat.

“Tujuan kami adalah menghubungkan pelanggan dengan restoran tempat mereka ingin memesan makanan dan mempermudah mereka melakukannya melalui tombol Pesan Online,” ujar Juru bicara Google Ashley Thompson seperti dikutip dari The Verge, Selasa, 15 Maret.

“Kami menyediakan alat bagi pedagang untuk menunjukkan apakah mereka mendukung pesanan online atau lebih memilih penyedia tertentu, termasuk situs web pemesanan mereka sendiri. Kami tidak menerima kompensasi apa pun untuk pesanan atau integrasi dengan fitur ini," imbuhnya.