Bagikan:

JAKARTA – Salah satu orang terkaya di Bumi, bos SpaceX Elon Musk baru-baru ini mengungkapkan aset kriptonya masih di-hold. Musk menyatakan hingga saat ini dia masih belum menjual satu koin pun di masa inflasi. Dia hanya memiliki tiga jenis cryptocurrency yakni Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Dogecoin (DOGE).

Dilansir dari DailyCoin, Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, membuat postingan Twitter pada 13 Maret 2022, di mana ia mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut saat ini berada di bawah tekanan karena peningkatan inflasi. Selain itu, Musk juga membagikan perspektifnya tentang aset mana yang terbaik untuk dimiliki saat inflasi meningkat.

Musk juga membagikan artikel dari Financial Times, yang membahas bahwa harga komoditas global berada di jalur untuk melihat reli terbesar mereka dalam lebih dari 50 tahun sebagai dampak langsung dari konflik antara Rusia dan Ukraina.

CEO MicroStrategy, Michael Saylor, membalas tweet Musk, mengklaim bahwa: “Inflasi konsumen USD akan terus mendekati level tertinggi sepanjang waktu, dan inflasi aset akan meningkat dua kali lipat dari tingkat inflasi konsumen. Mata uang paling lemah akan ambruk, pelarian modal dari uang tunai, hutang, & nilai saham ke properti langka seperti bitcoin akan meningkat.”

Musk lebih lanjut mengklaim bahwa, ketika inflasi tinggi, umumnya lebih baik memiliki aset fisik seperti rumah, atau saham di perusahaan yang menurut orang menghasilkan produk bagus, daripada dolar, dan mencatat bahwa dia tidak akan menjual Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH) atau Dogecoin (DOGE) yang dimilikinya.

Membalas komentar Saylor, Musk menyatakan bahwa inflasi tidak sepenuhnya bisa diprediksi termasuk cryptocurrency. Dia menambahkan bahwa “Saya masih punya dan tidak akan menjual Bitcon, Etereum, maupun Doge.”

Sementara itu, pengguna Twitter lain membalas kesimpulan yang diungkapkan oleh Saylor. Akun CryptoWhale menyatakan bahwa tidak habis pikir orang-orang masih percaya pada Michael Saylor ketika ia mengeluarkan pernyataan mengenai Bitcoin. Pasalnya Saylor membandingkan Bitcoin dengan judi online, pernah mendapat tudingan melakukan fraud dari SEC sebanyak dua kali, dan berbohong mengenai keuangan, serta Saylor adalah pengguna berat narkoba.