JAKARTA - Lebih dari 2,5 juta penduduk tercatat meninggalkan Ukraina setelah Rusia melakukan Invansi sejak 24 Februari lalu. Mereka menuju negara tetangga seperti Rumania untuk mencari perlindungan.
Dalam proses ini ada yang menarik. Mereka meminta bantuan menggunakan aplikasi Tinder. Aplikasi ini biasanya dipakai untuk berkencan.
Namun tidak untuk dua pengunggsi dari Ukraina. Dilansir dari Engadget, The New York Times menceritakan kisah yang sangat menginspirasi yakni, Anastasia Tischchenko.
Anastasia Tischchenko dan temannya Natalia Masechko memposting penderitaan mereka ke aplikasi kencan ketika mereka meninggalkan rumahnya di Ivano-Frankivsk, sebuah kota berpenduduk sekitar 230.000 yang terletak di Ukraina barat, selatan Lviv.
Hal ini dilakukan karena mereka masih percaca masih ada orang baik di dunia dan bisa membantu penderitaan mereka.
"Saya pikir ada banyak orang jujur di dunia, dan beberapa dari mereka ada di Tinder," kata Tischchenko kepada The Times dikutip Minggu 13 Maret.
Benar saja, ada orang di Tinder yang menawarkan bantuan kepada mereke. Orang itu menghubungkan Tischchenko dan Masechko dengan temannya.
BACA JUGA:
Setelah melakukan komunikasi dengan temannya, alhasil mereka berdua mendapat tempat untuk berlindung. Yakni sebuah biara yang menampung mereka saat berada di Siret, sebuah kota Rumania di perbatasan selatan.
Setelah beberapa hari tinggal di Siret, Tischchenko pergi ke Polandia, sementara Masechko menetap di Rumania untuk membantu gelombang pengungsi berikutnya.
Seperti perang itu sendiri, krisis pengungsi telah mencapai titik kritis dalam beberapa hari terakhir. Pada hari Jumat, 11 Maret para pejabat di dua kota terbesar Polandia, Warsawa dan Krakow, mengatakan mereka berjuang untuk mengakomodasi semua orang yang tiba setelah konflik.
Walikota Warsawa Rafał Trzaskowski memperingatkan "situasi semakin sulit setiap hari." Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi telah memperingatkan bahwa sebanyak 4 juta orang dapat melarikan diri dari Ukraina karena perang.