JAKARTA - Mayoritas smartphone saat ini sudah tak lagi menggunakan baterai yang removable atau bisa dilepas. Tren ini meningkat seiring dengan penggunaan baterai non-removable yang sudah dibenamkan di dalam smartphone.
Mulanya, penggunaan baterai non removable hanya digunakan oleh ponsel kelas atas seperti iPhone. Namun, saat ini hampir seluruh smartphone yang beredar di pasaran menggunakan baterai non removable.
Adapun alasan para produsen smartphone beralih menggunakan baterai baterai non-removable atau baterai tanam, karena bisa membuat desain ponsel menjadi lebih tipis dan elegan. Desain smartphone akan menjadi lebih cantik dan elegan dengan tidak tampaknya baterai.
Umumnya smartphone dengan baterai tanam ini memiliki daya tahan battery cycle yang teruji. Jadi vendor ponsel tidak akan sembrono memasang jenis baterai non-removable bila kekuatan baterai tidak bagus.
Sebagai perbandingan baterai removable mampu bertahan selama 1 tahun untuk performa terbaiknya. Namun baterai non-removable mampu bertahan setidaknya dua kali lipat lebih lama, sebelum mengalami penurunan performa.
Kekurangan Baterai Non-Removable
Tentunya hal ini menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi perusahaan pembuat perangkat Smartphone. Meski begitu bukan berarti penggunaan baterai smartphone non removable tak memiliki kekurangan.
Ada beberapa kekurangan yang mungkin dirasakan oleh pengguna ketika menggunakan Smartphone dengan baterai non-removable. Seperti ketika perangkat Hang atau error, maka smartphone akan sulit untuk diperbaiki.
BACA JUGA:
Pasalnya di perangkat smartphone lawas yang menggunakan baterai removable, pengguna tinggal melepas baterai agar perangkat mati saat terjadinya hang atau error. Hal ini tentunya tidak bisa dilakukan pada Smartphone dengan baterai tanam, yang hanya bisa melakukan force restart untuk memulihkan kondisi ponsel.
Kekurangan yang lainnya adalah ketika perangkat Smartphone kalian terkena air atau terendam air. Jika pada smartphone dengan baterai removable umumnya akan langsung mencabut baterai agar tidak ada aliran listrik yang memicu kemungkinan konsleting
Pada perangkat smartphone dengan baterai non-removable tentunya hal ini tidak bisa dilakukan. Sehingga kemungkinan rusaknya komponen bahkan pernagkat jika terjadi hal ini semakin besar.
Namun tentunya vendor smartphone sudah memikirkan hal tersebut, sehingga tak sedikit ponsel yang sudah disertai sertifikasi IP68 artinya anti air. Di sisi lain, vendor ponsel juga sudah meningkatkan kapasitas baterai di atas rata-rata hingga 4.000-5.000 mAh, sehingga pengguna tak perlu sering-sering mengisi ulang ponsel.