JAKARTA - Badan antariksa Amerika Serikat (AS), NASA diketahui memang selalu menciptakan sesuatu yang berhubungan dengan luar angkasa, seperti roket, pesawat ruang angkasa, bahkan satelit.
Namun, ternyata para ilmuwan NASA juga membangun sebuah teknologi yang bisa digunakan untuk berbagai macam kendaraan di Bumi. Hal itu diungkap NASA lewat laman resminya yang dikutip VOI, Selasa 8 September.
Ban Super Elastis
Terinspirasi dari ban milik pesawat pada misi Apollo ke Bulan. NASA telah membuat ban super elastis yang tidak memerlukan udara seperti ban pada umumnya. Ternyata, ban itu terbuat dari material memory alloy yang dapat melintas dengan membawa beban berat pada medan yang rusak.
Tidak hanya memiliki traksi yang unggul, ban tersebut juga dapat tahan kerusakan seperti tusukan benda tajam. Ban yang elastis ini diklaim tidak akan bocor, sehingga bisa menghemat konsumsi bahan bakar dan keselamatan bagi pengendara.
SEE ALSO:
- https://voi.id/memori/12594/mobil-tenaga-matahari-pertama-yang-diperkenalkan-william-cobb
- https://voi.id/berita/9865/tak-mau-kalah-dari-tesla-nya-elon-musk-hyundai-tingkatkan-produksi-mobil-listrik
- https://voi.id/berita/6558/mobil-otonom-untuk-antarkan-bahan-pangan-ke-warga-terdampak-covid-19-di-as
SEE ALSO:
Kaca Anti Serangga
Saat berkendara kita sering kali menemukan hal-hal yang mengejutkan, seperti kaca mobil yang tertempel serangga, tentu saja ini mengganggu pandangan pengendara. Begitupun pada kendaraan luar angkasa, adanya penumpukan pada kendaraan luar angkasa ini dapat menyebabkan masalah aerodinamis yang signifikan.
Untungnya ada solusi yang tidak mahal, mudah diterapkan, dan sangat efektif. Cukup lapisi kaca dengan pelapis epoksi dari NASA. Penemuan ini tidak hanya mencegah serangga menempel, tetapi juga meningkatkan efisiensi keseluruhan kendaraan atau pesawat yang digunakan berkat sifat aerodinamisnya yang ditingkatkan.
Monitor Baterai Kendaraan Listrik
NASA berpendapat, karena industri otomotif terus beralih dari bahan bakar fosil ke kendaraan hibrida dan listrik, Battery Health Monitoring (BHM) sangat dibutuhkan untuk masa depan.
Badan antariksa yang berbasis di Washington DC, AS ini telah menciptakan teknologi BHM yang memastikan kinerja kendaraan dapat teroptimal, dengan memperkirakan status pengisian kendaraan secara akurat, sisa masa pakai baterai, dan kapan baterai perlu diganti seluruhnya.
Teknologi ini juga melindungi baterai agar tidak mati lebih cepat daripada yang dirancang, dengan memberikan peringatan saat kendaraan tidak dioperasikan dalam batasnya, seperti melaju kencang atau melakukan perjalanan off-road.
Our @NASAPersevere Mars rover has an Earth-based twin, and it's already moved into its garage home and passed its first driving test. @NASAJPL teams will run commands on this full-scale engineering version of the rover before they're transmitted to Mars: https://t.co/vi5t0EELYa pic.twitter.com/UBMztL7dw5
— NASA (@NASA) September 5, 2020
Mekanisme Gear Canggih
Untuk meningkatkan performa mobil, NASA telah menciptakan gir khusus yang bisa dimanfaatkan dalam berbagai macam sistem mekanis pada mobil. Misalnya saja komponen seperti transmisi, power window, wiper, mesin dan setir yang memerlukan gir dengan desain yang berbeda-beda.
Menurut NASA, teknologi ini benar-benar merupakan terobosan arsitektur mekanis. Desain ini juga dapat mengurangi bobot, ukuran, dan biaya sekaligus mengurangi beban.
Sensor Pendeteksi Masalah di Mesin
Saat mengembangkan sensor baru untuk memantau mesin turbo jet, para insinyur NASA dengan cepat menyadari bahwa mereka baru saja mengembangkan suatu inovasi yang berguna.
NASA menemukan alat yang ringkas, efisien, dan kuat yang mudah dipasang. Alat ini dapat diterapkan langsung pada mesin untuk analisis data waktu nyata yang sangat akurat. Sebelumnya, sensor yang diterapkan langsung ke mesin itu berukuran besar dan berat untuk melindungi sistem dari suhu tinggi.
Modul Penggerak Ban 180 derajat
Modular Robotic Vehicle (MRV) yang sebelumnya adalah kendaraan listrik penjelajah bulan, diklaim sangat cocok untuk digunakan di Bumi pada area perkotaan atau komplek industri.
Sama seperti otak manusia, MRV bergantung pada input kontrol pengemudi yang diubah menjadi sinyal listrik. Sinyal tersebut kemudian dikirim melalui kabel ke mesin di dalam kendaraan untuk mengontrol kemudi dan pengereman.
MRV sendiri digerakkan oleh empat modul roda independen, yang mampu berputar 180 derajat di sekitar sumbu kemudi. Desain ini membuat parkir menjadi lebih mudah. Dengan menggunakan MRV, pengemudi dapat memarkir paralel.