Twitter Uji Coba Fitur untuk Atur Kecepatan Putar Video di Aplikasi, Mau Coba?
Twitter uji coba fitu baru kecepatan video. (foto: dok. twitter)

Bagikan:

JAKARTA - Twitter kembali menguji fitur baru, di mana pengguna dapat menyesuaikan kecepatan pemutaran video di aplikasi micro-blogging tersebut.

Opsi kecepatan pemutar video atau playback speed iry kini sedang diuji untik pengguna Android dan versi web. Beberapa pengguna yang menjadi bagian dalam pengujian, dilaporkan melihat ikon pengaturan kecil di atas kanan video untuk mengubah kecepatan saat menonton video.

Terlihat dari laporan yang ditweet @TwitterSupport, pengguna diberikan pilihan untuk memperlambat video atau mempercepatnya dalam 0,25x atau secepat 2x. Fitur ini diluncurkan secara perlahan dan akan tersedia untuk semua orang dalam waktu dekat.

Menurut juru bicara Twitter Joseph Nuñez yang dikutip dari The Verge, Rabu, 9 Februari, pengguna akan dapat memilih kecepatan pemutaran Anda di, “Tweet Videos, Amplify Videos, Voice Tweets, video in DMs, dan Video Live Replays, tergantung pada platform mereka," kata Nuñez.

Dia juga mengatakan bahwa Twitter berencana untuk memperluas pengujian ke iOS di masa mendatang. Perlu diingat opsi kecepatan pemutaran video di Twitter saat ini sedang dalam mode uji dan hanya tersedia untuk beberapa pengguna.

Jadi tidak semua pengguna dapat mengakses fitur tersebut. Fitur ini, tentu saja akan memberikan keleluasaan bagi pengguna dalam mengonsumsi konten video.

Twitter belum lama ini juga kembali menguji coba fitur downvote yang sebelumnya pernah dilakukan pada Juni 2021 lalu. Kali ini, banyak pengguna secara global yang terpilih dalam pengujian.

Perusahaan mengatakan akan segera memperluas fitur tersebut ke pengguna iOS dan Android. Tombol downvote akan muncul sebagai panah menghadap ke bawah di sebelah kanan tombol berbentuk hati.

Tidak seperti di situs-situs seperti Reddit, penghitungan total untuk upvotes dan downvotes tidak bersifat publik, tetapi digunakan oleh Twitter di belakang layar untuk mengubah balasan yang ditampilkan kepada pengguna.

Menurut hasil percobaan sejauh ini, Twitter menemukan sebagian besar pengguna memilih mengklik downvote karena menganggap balasan yang dimaksud menyinggung, tidak relevan, atau keduanya.