Fenomena Hari Tanpa Bayangan akan Kembali Menyapa Indonesia, Catat Tanggalnya!
Ilustrasi (Rene Bohmer / Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Mulai hari Minggu, 7 September hingga bulan Oktober, Indonesia akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan. Fenomena ini dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di sejumlah kota-kota besar di Indonesia. 

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan fenomena hari tanpa bayangan atau kulminasi Matahari akan terjadi sepanjang bulan September. Fenomena ini terjadi, ketika matahari tepat berada di posisi tertingginya di langit. 

"Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang" atau "tanpa bayangan", karena bertumpuk dengan benda itu sendiri," tulis LAPAN, Rabu, 3 September.

Mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa. Artinya sejumlah kota-kota besar di Indonesia akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan. 

Berikut daftar kota-kota besar yang berada di provinsi Indonesia yang akan mengalami hari tanpa banyangan, termasuk tanggal kulminasi terjadinya.

Di Sumatera akan terjadi di wilayah, Sabang pada 7 September,  Banda Aceh pada 8 September,  Medan pada 11 September, Gunungsitoli pada 19 September, Padang pada 25 September, Muarasiberut pada 27 September, Pekanbaru pada 21 September, Tanjungpinang pada 20 September, Kepulauan Natuna pada 12 September, Jambi pada 26 September, Bengkulu pada 2 Oktober, Enggano pada 6 Oktober, Palembang pada 30 September, Pangkalpinang pada 28 September, Manggar pada 30 September dan Bandarlampung pada 6 Oktober. Rata-rata terjadi pada pukul 11 siang hingga 1 siang.

Sementara, di Pulau Jawa akan terjadi di wilayah Serang pada 8 Oktober, Jakarta pada 8 Oktober, Bogor pada 9 Oktober, Bandung pada 10 Oktober, Semarang pada 10 Oktober, Surakarta pada 12 Oktober, Yogyakarta pada 13 Oktober, Surabaya pada 11 Oktober, Banyuwangi pada 14 Oktober dan Kepulauan Kangean pada 10 Oktober. Rentang waktu pukul 11 hingga pukul 12 Siang.

Di Pulau Kalimantan sendiri terdapat di wilayah Pontianak, Palangkaraya pada 28 September, Nunukan pada 11 September, Tanjungselor pada 15 September, Samarinda pada 24 September, terakhir Banjarmasin pada 1 Oktober dengan berada di waktu pukul 11 hingga 12 siang.

Begitupun di Sulawesi yang memiliki rentang waktu sama dan berada di wilayah, Miangas pada 8 September, Manado pada 19 September, Gorontalo pada 21 September, Palu pada 25 September, Majene pada 2 Oktober, Barabai pada 29 September, Makassar pada 6 Oktober, Kendari pada 3 Oktober dan Wakatobi pada 6 Oktober mendatang.

Pulau Bali dan Nusa Tenggara juga turut merasakan fenomena alam ini yang akan terjadi di Buleleng pada 14 Oktober, Denpasar pada 15 Oktober, Mataram pada 15 Oktober, Sumbawa Besar pada 15 Oktober, Ende pada 15 Oktober, Waingapu pada 18 Oktober, Kupang pada 19 Oktober dan Ba'a (Rote Ndao) pada 21 Oktober di rentang waktu masing-masing wilayah pukul 11.30 Wita hingga 12.05 Wita.

Terakhir, ada Kepulauan Maluku dan Papua yang akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan di Daruba (Morotai) pada 17 September, Sofifi pada 21 September, Ambon pada 2 Oktober, Tual pada 7 Oktober, Saumlaki pada 13 Oktober dengan masing-masing rentang waktu pukul 11.56 WIT hingga 12.22 WIT.