JAKARTA - Kelompok peretas asal China yang dikenal sebagai APT 27, dituduh oleh Kantor Federal Jerman untuk Perlindungan Konstitusi (BfV), Rabu, 26 Januari, mulai mentargetkan serangan ke perusahaan-perusahaan Jerman di sektor-sektor farmasi dan teknologi. Kelompok ini juga telah lama dicurigai melancarkan serangan terhadap lembaga pemerintah Barat.
Selain mencuri data rahasia dagang dan kekayaan intelektual, peretas mungkin juga mencoba untuk menembus jaringan pelanggan dan penyedia layanan. Mereka bahkan menyusup ke beberapa perusahaan sekaligus, kata BfV dalam surat edaran kepada perusahaan, yang dikutip Reuters.
Dalam laporan perlindungan konstitusional tahunannya dari 2019, BfV telah menunjukkan akronim kelompok itu APT 27 adalah alias untuk kelompok peretas China yang juga dikenal sebagai "Utusan Panda," yang diyakini menargetkan kedutaan asing dan sektor-sektor penting.
BACA JUGA:
Tahun lalu, Amerika Serikat dan sekutunya menuduh China telah melakukan kampanye spionase dunia maya. China telah membantah tuduhan itu. Tuduhan AS ini pun sempat membuat hubungan kedua negara memanas.
Sementara itu Jerman sendiri belum mengungkapkan tuduhan mereka terhadap APT 27, sebagai sebuah kelompok yang disponsori oleh pemerintah China. Namun tuduhan ini tak pelak ikut memanaskan suasana China dan Barat perihal peretasan data.