PasarPolis Dapat Kucuran Dana Segar dari Xiaomi
Ilustrasi Xiaomi ( Image Credit: Wccftech)

Bagikan:

JAKARTA - PasarPolis, perusahaan insurance technology (insurtech) di Indonesia dan Asia Tenggara, mendapatkan pendanaan seri B dengan total nilai 54 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp796,5 miliar dari salah satu investornya Xiaomi.

Bukan hanya produsen ponsel asal China tersebut, adapula LeapFrog Investments, SBI Investment, Alpha JWC Ventures dan Intudo Ventures yang tergabung dalam pendanaan tersebut.

Rencananya kucuran dana segar ini akan dimanfaatkan PasarPolis untuk mengepakan bisnisnya lebih luas di Indonesia, Vietnam dan Thailand. Secara pertumbuhan bisnis saat ini terlihat semakin agresif di tengah pandemi COVID-19. 

"Melalui kolaborasi dengan para investor lokal dan global terkemuka ini, PasarPolis mampu meningkatkan penetrasi asuransi di Asia Tenggara termasuk Indonesia melalui perluasan akses masyarakat terhadap produk asuransi," ungkap Founder dan CEO PasarPolis, Cleosent Randing saat konferensi pers secara daring, Rabu 2 September. 

Sementara itu, acara yang juga dihadiri oleh Plt. Direktur Ekonomi Digital Kominfo RI, I Nyoman Adhiarna mengatakan adanya investasi ini dapat membuktikan bahwa karya anak bangsa semkin dilirik dunia.

"Ini yang menunjukkan bahwa startup teknologi Tanah Air bisa bersaing dan cukup dipandang di kancah global. Pandemi COVID-19 memang telah mendorong perkembangan teknologi digital dan Kominfo memberikan dukungan penuh untuk para pelaku startup untuk terus berinovasi," ujar Adhriarna.

Sebelumnya, PasarPolis juga telah menerima kucuran dana Seri A dari tiga investor pada 2018 lalu yakni Gojek, Tokopedia, dan Traveloka dengan nilai yang tidak disebutkan.

Sebagai informasi yang dihimpun dari TechCrunch, Maret lalu Xiaomi telah berinvestasi lebih dari 300 perusahaan pada Maret, dengan total nilai 4,54 miliar AS dan 225,9 juta 32 juta dolar AS keuntungan bersih dari pelepasan investasi hanya dalam kuartal pertama.

Raksasa elektronik itu diklaim tengah memenuhi ambisinya untuk membangun ekosistem IoT. Sebagian besar investasinya bertujuan untuk menghasilkan sinergi yang strategis.