Bagikan:

JAKARTA - Sultan Gustaf Al Ghozali alias Ghozali Everyday dikabarkan akan menerbitkan non-fungible token (NFT) dalam bentuk 3 dimensi (3D). Hal itu ia sampaikan saat wawancara dengan Pemimpin Redaksi Blockchainmedia.id Vinsensius Sitepu di kanal YouTube Waktunya Investasi Bitcoin (WIB), Sabtu (15/1) lalu.

Mahasiswa asal Semarang itu sukses mendulang untung miliaran rupiah berkat bisnis NFT yang berbentuk foto selfie-nya yang berjumlah 933 buah di marketplace OpenSea. Ghozali mengungkapkan jika ia berencana untuk membuat NFT berbentuk 3D.

“Saya berniat membuat NFT yang berbeda dengan NFT selfie saya sebelumnya, yakni NFT yang mewakili gambar bergaya 3 dimensi,” ungkap pemuda  22 tahun itu.

Tetapi, Ghozali tak ingin mengungkapkan lebih jauh soal gambar seperti apa yang akan dijadikan NFT. Lebih lanjut, Ghozali tidak akan menerbitkan NFT 3D itu dalam waktu dekat. Ia menjelaskan, akan mempersiapkannya usai lulus dari bangku kuliah. Saat ini, pemuda itu tengah duduk di semester 7 di Universitah Dian Nusantoro, Semarang.

Fenomena Ghozali dan Pendapatan Miliaran Lewat NFT

Tidak dapat dipungkiri, Ghozali Everyday adalah sebuah fenomena dalam aktivitas bisnis NFT. Sebelumnya memang belum pernah ada NFT berbentuk foto selfie seseorang. Pria itu pun bukan merupakan selebritas atau seniman, maupun orang terkenal.

Besarnya Ghozali diperkuat dengan pemberitaan media massa dari dalam dan luar negeri. Hal itu termasuk dengan wawancara dirinya dengan Deddy Corbuzier di kanal YouTube milik Deddy, 17 Januari silam.

Dengan pendapatan miliaran yang didapatkannya dalam waktu singkat, dirinya praktis telah mengalahkan kreator NFT lainnya yang, bahkan, lebih senior.

Fenomena ini semakin membuat geger, karena karya digital yang menggunakan teknologi blockchain itu hanya berbentuk swafoto dirinya. Namun, nilai tinggi produk NFT Ghozali disebabkan ketekunannya mengumpulkan swafoto selama 5 tahun, periode 2017 sampai 2021.

Hanya Iseng

Berdasarkan pengakuannya dalam video di kanal YouTube WIB, berawal dari eksperimen sembari iseng mengetahui cara kerja NFT. Ia juga mengugkapkan, jika foto-foto itu akan dibuat menjadi video time lapse.

“Saya sebenarnya tak menduga. Karena semua foto itu sebenarnya akan dibuatkan menjadi video time lapse. Tapi, akhirnya saya memutuskan menerbitkan NFT-nya masing-masing di OpenSea dan mencari tahu apakah pasar meliriknya,” ujarnya.

Ghozali tak menyangka jika eksperimennya disambut baik oleh pasar. NFT miliknya termasuk dalam kategori langka, karena berbentuk foto dirinya yang merupakan pemuda biasa dan bukan siapa-siapa.

Pemuda itu memastikan, eskperimen dan petualangan kripto-nya tersebut, kerap ia promosikan ke media sosial, meliputi forum-forum terkait NFT di Indonesia. Hasilnya, Ghozali mendapat keuntungan miliaran sampai memantik banyak orang untuk menjual NFT yang mirip dengan miliknya. Bahkan, membajak fotonya untuk dijadikan NFT yang berbeda.