Adobe Photoshop Hadirkan Fitur Baru Pengecekan Foto Hoaks
Ilustrasi gambar (Adobe Photoshop)

Bagikan:

JAKARTA - Aplikasi pengeditan foto, Adobe Photoshop menghadirkan fitur baru yang dapat mencegah kesalahan informasi atau hoaks, yang diidentifikasi melalui sebuah foto di jagat media sosial.

Mengutip Engadget, Sabtu 15 Agustus, fitur baru ini akan membantu pengguna mengidentifikasi apakah gambar yang didapat dari media sosial sudah di edit sebelumnya atau tidak. Fitur Photoshop ini dihadirkan melalui teknologi Content Authenticity Initiativ, yang diklaim bisa menahan penyebaran gambar yang diedit secara online.

Selain itu, fitur tersebut juga akan menggunakan penandaan metadata dan kriptografi yang dapat membantu publik mengaitkan dengan benar dan memverifikasi keaslian gambar, video, dan konten lainnya. Teknologi itu akan segera mendapatkan tes pertamanya.

"Upaya untuk mengatasi keaslian konten sebagian besar difokuskan pada penggunaan AI untuk mendeteksi pemalsuan mendalam dan media lain yang diubah," ungkap perwakilan dari Adobe, Andy Parsons.

Dengan teknologi ini, Photoshop akan memungkinkan penandaan atau tag pada gambar. Tag tersebut mencakup informasi tentang siapa yang mengambil foto tersebut (fotografer), lokasi dan waktu di mana gambar itu diambil.

Semua detail ini akan ditangani secara kriptografis untuk menjamin keasliannya. Ada beberapa raksasa teknologi bahkan media yang ikut dalam mengembangkan proyek ini, antaralain BBC, CBC atau Radio Canada, Microsoft, University of California, Truepic dan Witness.

Caption

Sementara itu, saking menjamurnya informasi yang salah di dunia internet, Adobe berencana akan mengintegrasikan teknologi tersebut ke media sosialnya, Behance. 

Inisiatif ini suatu hari nanti juga dapat membantu jaringan media sosial seperti Twitter dan Facebook, untuk mendukung sistem otomatis yang sudah mereka gunakan dalam menandai gambar yang menyesatkan.

Salah satu kendala dalam membuat ruang online untuk pembuat konten bebas plagiarisme adalah keberhasilan alat ini bergantung pada bagaimana platform menerimanya.

Semakin banyak platform online, jaringan media sosial, dan organisasi yang mengadopsinya, semakin besar peluang keberhasilannya. Sayangnya fitur tersebut baru akan dirilis Adobe Photoshop dalam versi pertinjau atau beta akhir tahun ini.