JAKARTA - Belakangan platform OnlyFans menjadi sorotan warganet Indonesia. Lantaran duo selebgram kembar bernama Christina O’Connell (Christy) dan Carlina O’Connell (Carly) yang disebutkan menjual foto-foto panas mereka di platform tersebut.
Lantas apa sebenarnya situs maupun aplikasi OnlyFans? Melansir dari laman Bussines Insider, OnlyFans merupakan platform berbayar, di mana pengguna bisa menjual konten foto atau video yang mengandung unsur 'NSFW' atau 'Not Safe For Work'.
Istilah NSFW sendiri merujuk pada konten-konten dewasa yang tak aman untuk dilihat masyarakat umum, terutama mereka yang sedang berselancar di internet di jam kerja. Lantaran konten yang dihadirkan bersifat eksplisit dan dilarang, situs OnlyFans hanya bisa diakses secara terbatas oleh penggunanya.
Suka aneh sama haters nge hujat cuma karena kita bikin onlyfans when clearly kita berdua gak ngerugiin siapa pun and making $10000 usd in a week 🤣 Jadi gak ada untungnya haters nge hujat wkwk
— the connell twins (@connell_twins) June 29, 2020
Platform ini didirikan oleh CEO Timothy Stokely pada tahun 2016 dan telah memiliki sekitar 30 juta pengguna terdaftar dan sekitar 450 ribu konten kreator di dalamnya. Layaknya jejaring media sosial pada umumnya seperti Instagram, pengguna atau konten kreator bisa mengunggah konten video maupun foto.
Hanya saja, untuk bisa melihat konten-konten tersebut pengguna harus membayar sejumlah uang untuk berlangganan atau sekadar melihat foto maupun video yang diunggah konten kreator yang diikuti. Sehingga konteks OnlyFans sendiri akan merujuk pada konten-konten eksklusif yang hanya bisa didapatkan para penggemar.
Lantaran konten yang dihadirkan bersifat eksklusif, maka pengguna baru diharuskan untuk meregistrasikan akun dengan kartu kredit. Di mana pelanggannya diharuskan membayar biaya bulanan yang berkisar antara 4,99 dan 49,99 dolar AS atau sekitar Rp73 ribu dan Rp730 ribu.
Karena tidak memiliki kebijakan yang membatasi konten yang diterbitkan oleh pengguna. Platform ini membuka pintu bagi orang-orang yang ingin mempublikasikan foto seksi atau telanjang kepada siapa pun dengan harga tertentu sebagai bayarannya.
Disamakan dengan Situs Porno
Kendati platform asal Inggris ini tak sepenuhnya menghadirkan konten-konten dewasa. Namun, tak adanya batasan konten dalam mengunggah foto maupun video, konten kreator bisa mendapatkan keuntungan langsung dari akses berbayar.
Akibatnya dalam beberapa tahun terakhir, OnlyFans telah menjadi platform yang digunakan pekerja seks komersial untuk penggemar mereka. Di mana mereka bisa memberikan layanan seksual, seperti gambar maupun chat seks yang memungkinkan didapatkan penggunanya lewat biaya berlangganan.
Sama halnya dengan situs-situs dewasa lainnya yang diblokir. Pengguna Indonesia hanya bisa mengakses laman OnlyFans dengan virtual private network (VPN) atau mode incognito.
Terlepas dari konten dewasa atau NSFW yang dihadirkan. OnlyFans sejatinya hanya menyajikan konten eksklusif yang hanya bisa didapatkan oleh pelanggan berbayar, di mana konten kreator membangun basis penggemar mereka.