JAKARTA - Planet ekstrasurya yang diklaim lebih besar dari Jupiter berhasil ditemukan oleh ilmuwan asal India, yang berada di bawah naungan Departemen Luar Angkasa dari Laboratorium Penelitian Fisik (PRL) di Ahmedabad.
Mengorbit dekat dengan bintang yang sangat tua, planet ekstrasurya ini memiliki massa 1,5 kali lebih besar dari Matahari. Letaknya sendiri 725 tahun cahaya dan massanya sekitar 70 persen lebih besar dari Jupiter, dengan ukuran sekitar 1,4 kali lebih besar.
Menurut Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO), planet ekstrasurya itu ditemukan oleh Profesor Abhijit Chakraborty dan tim yang terdiri dari mahasiswa, sesama profesor, dan kolaborator dari seluruh dunia.
Planet ini disebut TOI1789. Planet ekstrasurya tersebut membutuhkan 3,2 hari untuk menyelesaikan satu orbit, menyiratkan jaraknya jauh lebih dekat ke bintang pusatnya daripada Jupiter, yang membutuhkan 12 tahun untuk menyelesaikan satu orbit.
Kedekatannya dengan Matahari berarti planet ini sangat panas, suhunya sendiri diketahui berjalan lebih dari 1700 derajat Celcius, menjadikannya salah satu planet dengan kepadatan terendah yang pernah ditemukan dan hanya ditemukan 10 dari jenisnya hingga saat ini.
"Eksoplanet semacam itu yang jaraknya kurang dari 0,1 AU ke inangnya mulai dengan massa antara 0,25 hingga beberapa massa Jupiter dikenal sebagai Hot Jupiter," ungkap ISRO seperti dikutip dari Hindustan Times, Senin, 22 November.
BACA JUGA:
Untuk menemukan planet ini, para ilmuwan menggunakan teleskop PRL Advanced radial-velocity abu-sky search (PARAS) spektrograf, yang merupakan perangkat pertama dari jenisnya di India. Teleskop ini terletak di observatorium Gunung Abu. Pengukuran untuk planet ekstrasurya Hot Jupiter ini dilakukan antara Desember 2020 dan Maret 2021.
Temuan ini telah diterbitkan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society dalam makalah berjudul "Penemuan Jupiter panas yang menggelembung di sekitar bintang TOI-1789 yang sedikit berevolusi."
Ini adalah planet ekstrasurya kedua yang diidentifikasi di PRL oleh para astronom menggunakan PARAS pada teleskop Gunung Abu 1,2 m. Penemuan pertama adalah K2-236b, sebuah planet ekstrasurya berukuran sub-Saturnus yang ditemukan pada 2018 yang berjarak sekitar 600 tahun cahaya.