Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan induk Google, Alphabet sedang berusaha menghadirkan robot untuk melakukan tugas sehari-hari di kantornya. Robot ini dibangun oleh tim X-Alphabet's Moonshot Factory.

Tim X ini khusus berfokus pada solusi untuk masalah generasi berikutnya. Sejak didirikan pada tahun 2010, beberapa proyek penting yang keluar dari Moonshot Factory adalah Google Glass, balon raksasa yang mengantarkan internet ke sudut-sudut terpencil dunia, energi angin berkelanjutan menggunakan layang-layang, dan Waymo untuk transportasi otonom.

Sekarang, tim X sedang membangun robot untuk mempelajari tugas-tugas kantor mulai dari mengelap meja, memilah sampah, membuka pintu, dan menata kursi di ruang rapat dengan menggunakan teknologi Everyday Robots, yakni anak perusahaan di bawah Alphabet.

Kemampuan ini membuka jalan bagi robot yang bergerak di lingkungan kantor, untuk melakukan tugas manusia yang sederhana tetapi juga hidup berdampingan dengan manusia.

“Robot yang sama yang memilah sampah sekarang dapat dilengkapi dengan alat pembersih kaca untuk membersihkan meja dan menggunakan pegangan yang sama yang memegang cangkir dapat belajar membuka pintu,” ujar Chief Robot Officer, Hans Peter Brøndmo seperti dikutip dari PC Mag, Senin, 22 November.

Seperti yang dibayangkan oleh tim X dengan pendekatan ini, akan membawa robot ke lingkungan nyata dan mempelajari bagaimana robot menghadapi perubahan.

“Bayangkan (jika robot bisa) mencoba membuat skrip semua cara yang mungkin untuk mengambil secangkir kopi, mengantisipasi pencahayaan, atau membuka pintu. Itu tidak akan berskala," kata Brøndmo.

Untuk melakukan ini, tim telah mengandalkan algoritma pembelajaran mesin, yang dapat melibatkan pelatihan robot untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan melalui simulasi coba-coba.

Mesin-mesin dari Everyday Robots sebenarnya akan berlatih menyeka meja dalam simulasi 3D sebelum berlatih di dunia nyata. Menurut Brøndmo, pendekatan ini dapat secara drastis mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melatih robot.

“Pada tahun 2016, ketika kami tidak menggunakan simulasi dan menggunakan konfigurasi laboratorium kecil dari robot industri untuk mempelajari cara memegang benda kecil seperti mainan, kunci, dan barang-barang rumah tangga sehari-hari, dibutuhkan waktu yang setara dengan empat bulan bagi satu robot untuk pelajari cara melakukan genggaman sederhana dengan tingkat keberhasilan 75 persen," ungkap Brøndmo.

Seiring waktu, tim X melakukan perbaikan untuk mengurangi ini menjadi hanya satu hari dengan akurasi 90 persen. Keberhasilan robot dalam berbagai jenis aktivitas disebabkan oleh algoritme umum yang diterapkan di seluruh aktivitas, yang memastikan tidak diperlukan pengodean ulang.

Robot awalnya akan datang ke kantor pusat Alphabet di Mountain View. Kemudian, untuk melatih robot dengan lebih baik, tim sekarang berencana memperluas penggunaannya di seluruh kantor Google di wilayah San Francisco Bay.