JAKARTA - Gojek dan Gogoro baru saja umumkan kemitraan strategis untuk mempercepat pengadopsian kendaraan listrik roda dua di Indonesia. Kolaborasi strategis ini menyatukan dua perusahaan teknologi untuk fokus menghadirkan era baru moda transportasi di perkotaan.
“Salah satu tantangan terbesar di Indonesia dan di seluruh dunia dewasa ini adalah upaya mentransformasi moda transportasi perkotaan kita ke moda transportasi generasi baru, yang memanfaatkan kendaraan listrik roda dua yang cerdas, berkelanjutan, serta dapat diakses dan diterima oleh masyarakat luas," ungkap pendiri dan CEO Gogoro, Horace Luke dalam keterangan yang diterima VOI, Rabu, 3 November.
"Bersama Gojek dan melalui dukungan pemerintah Indonesia, kami berada di jalur yang tepat untuk mewujudkannya,” imbuhnya.
Kendaraan listrik ini nantinya akan menggunakan metode baterai swap dari Gogoro, yang merupakan inovasi terkini pada pengisian bahan bakar listrik.
“Dengan menggabungkan jangkauan luas Gojek di Indonesia serta kemampuan Gogoro, kami dapat mempercepat perubahan dan berbagi manfaat kendaraan listrik kepada lebih banyak mitra driver dan konsumen. Ini merupakan langkah nyata Gojek untuk menjadi platform karbon-netral dan mentransisi 100 persen kendaraan listrik roda dua di tahun 2030," jelas Co-Founder dan CEO Gojek, Kevin Aluwi.
Uji Coba Motor Listrik
Lebih dahulu, uji coba Gojek dan Gogoro akan menghadirkan 250 Gogoro Smartscooter dan empat stasiun baterai swap GoStation yang akan berlokasi di SPBU Pertamina. Bersama-sama, kedua perusahaan berencana untuk meningkatkan uji coba menjadi 5.000 kendaraan listrik roda dua dan menghadirkan lebih banyak stasiun baterai swap. Jakarta merupakan lokasi pertama yang menjadi tempat uji coba.
BACA JUGA:
Gogoro sendiri memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengelola ketersediaan dan keamanan baterai. Oleh karena itu, kendaraan listrik ini diklaim aman untuk digunakan oleh mitra driver Gojek.
Uji coba Gojek dan Gogoro juga sejalan dengan tujuan sustainability Gojek dan upaya berkelanjutan untuk mengurangi jejak karbon. Pada bulan April tahun ini, Gojek meluncurkan Sustainability Report pertama, yang juga memaparkan target Gojek untuk mencapai Nol Emisi pada tahun 2030, termasuk rencana mentransisi 100 persen armada roda duanya ke kendaraan listrik.
Sebagai bagian dari rencana ini, Gojek mencari cara untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif, dengan memanfaatkan teknologi untuk mengatasi hambatan pada penggunaan yang dihadapi mitra driver dan memastikan konsumen memperoleh pengalaman yang optimal.