Bagikan:

JAKARTA – Nissan tengah menghadapi berbagai tantangan besar, termasuk mundurnya CEO dan perjuangan mempertahankan eksistensi di industri otomotif. Namun, di tengah dinamika tersebut, pabrikan asal Jepang ini justru memberi sinyal akan menghadirkan model baru yang mengejutkan.

Mengutip Carscoops, Senin, 17 Maret, Nissan diketahui telah mengajukan pendaftaran merek dagang di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Malaysia. Salah satu nama yang mencuat adalah Primera, sedan legendaris yang pernah menjadi primadona di era 1990-an.

Jika rumor ini benar, kehadiran Primera akan menjadi kejutan besar, mengingat model ini sudah lama tak terdengar namanya sejak produksinya dihentikan pada 2007.

Kilas Balik Nissan Primera

Nissan Primera pertama kali diperkenalkan pada 1990 untuk pasar Jepang dan Eropa. Generasi kedua hadir pada 1996, disusul generasi ketiga pada 2001. Di Eropa, Primera sempat menjadi pesaing kuat bagi VW Passat, Ford Mondeo, Mazda6, hingga Renault Laguna.

Namun, seiring meningkatnya popularitas SUV, sedan mulai tersisih dan Primera pun harus mengakhiri perjalanannya.

Nissan Serius dalam Elektrifikasi

Dalam strategi jangka panjangnya, Nissan telah mengumumkan rencana menghadirkan 30 model baru hingga 2026, dengan rincian 15 mobil bensin dan 16 kendaraan listrik. Meski beberapa model dikabarkan mengalami penundaan peluncuran, Nissan tetap berambisi memperluas jajaran produknya, termasuk SUV, hatchback, sedan, dan minivan.

Jika Primera benar-benar dibangkitkan kembali, bukan tidak mungkin sedan ini akan masuk dalam rencana elektrifikasi Nissan untuk Eropa dan Jepang.

Basis Produksi dari China?

Perkembangan industri otomotif China yang pesat membuka peluang bagi Nissan untuk memanfaatkan platform dari negara tersebut. Strategi ini bukan hal baru, mengingat beberapa merek lain telah melakukan langkah serupa, seperti Mazda dengan Mazda 6e.

Jika Nissan mengikuti pola yang sama, Primera bisa saja dibangun menggunakan platform Dongfeng Nissan N7 yang sudah lebih dulu dikembangkan untuk pasar China. Langkah ini dapat memangkas biaya produksi sekaligus mempercepat pengembangan model elektrifikasi Nissan.

Apakah Nissan benar-benar akan membangkitkan Primera dalam wujud mobil listrik? Kita tunggu kabar selanjutnya!