JAKARTA - Produsen truk asal Jepang, Hino Motors, yang merupakan anak perusahaan Toyota, telah setuju untuk membayar denda sebesar 1,6 miliar dolar AS (setara Rp26,2 triliun rupiah) kepada otoritas Amerika Serikat (AS) untuk menyelesaikan tuduhan kecurangan emisi gas buang.
“Resolusi ini merupakan tonggak penting menuju penyelesaian masalah lama yang telah kami pastikan dengan kerja keras tidak lagi menjadi bagian dari operasi atau budaya Hino. Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi pada kami pelanggan dan pemangku kepentingan. Untuk mencegah terulangnya masalah seperti ini, kami telah menerapkannya reformasi di seluruh perusahaan, termasuk perbaikan yang berarti terhadap budaya internal, pengawasan, dan kepatuhan kami,” kata Presiden dan CEO Hino Motors Ltd Satoshi Ogiso, dalam rilis perusahaan, hari ini, 16 Februari.
Sementara berdasarkan kesepakatan tersebut, melansir Reuters, Kamis, 16 Januari, Hino Motors akan mengaku bersalah atas tuduhan memasarkan lebih dari 105.000 mesin diesel truk heavy-duty yang tidak memenuhi standar emisi di AS. Pelanggaran ini terjadi selama periode 2010 hingga 2022.
Denda tersebut dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu denda criminal sebesar 521,76 juta dolar AS, denda perdata sebesar 442,5 juta dolar AS kepada otoritas Amerika Serikat, dan 236,5 juta dolar AS kepada negara bagian California.
Pelanggaran yang dilakukan Hino Motors tidak hanya sebatas memasarkan mesin diesel yang tidak memenuhi standar emisi. Berdasarkan laporan investigasi internal perusahaan, Hino Motors diduga telah memalsukan data emisi sejak tahun 2003.
Selain denda, Hino Motors juga akan menjalani masa percobaan selama 5 tahun. Selama masa percobaan tersebut, Hino Motors dilarang mengimpor mesin diesel buatan mereka ke Amerika Serikat.
BACA JUGA:
Negara bagian California yang dirugikan akibat polusi udara dari mesin diesel Hino Motors yang tidak standar, turut mengambil tindakan tegas. California Attorney General Rob Bonta mengatakan bahwa Hino Motors telah menyalahgunakan program insentif California yang bertujuan untuk mempercepat penggunaan teknologi transportasi bersih.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Hino Motors telah mengalokasikan dana sebesar 230 miliar yen (setara 1,54 miliar dolar AS) untuk menutup biaya penyelesaian kasus ini.
Kasus kecurangan emisi yang dilakukan Hino Motors ini mengingatkan kita kembali pada kasus serupa yang pernah dilakukan oleh Volkswagen di tahun 2015. Produsen mobil asal Jerman tersebut harus membayar denda lebih dari 20 miliar dolar AS akibat skandal kecurangan emisi gas buang yang melibatkan jutaan mobil di seluruh dunia.