JAKARTA - Hino Motors, Ltd. (Hino) hari ini mengumumkan dalam siaran resmi perusahaan telah mencapai kesepakatan dengan otoritas pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menyelesaikan masalah emisi gas buang pada mesin truk keluaran lama.
Masalah ini sebelumnya terungkap pada Maret 2022 dan berkaitan dengan proses pengujian dan performa mesin di pasar AS.
Hino telah setuju untuk mengaku bersalah dan membayar denda sebesar 521,76 juta dolar AS kepada Departemen Kehakiman AS (DOJ), denda perdata sebesar 442,5 juta dolar AS kepada otoritas Amerika Serikat, dan 236,5 juta dolar AS kepada negara bagian California.
Sebagai bentuk perbaikan, mengutip siaran persnya, Hino akan melakukan perbaikan pada mesin truk model produksi 2017-2019 dan menjalankan program mitigasi lingkungan untuk mengurangi dampak emisi gas buang berlebih di masa lalu dan mendatang.
BACA JUGA:
Presiden & CEO Hino Motors, Satoshi Ogiso, juga telah menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan menegaskan komitmen perusahaan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
Hino Motors menekankan bahwa kesepakatan ini tidak mempengaruhi performa dan keamanan kendaraan Hino yang sudah beroperasi di jalanan AS. Produksi dan penjualan truk Hino terbaru yang menggunakan mesin dari pihak ketiga juga tidak akan terdampak.
Sementara, Hino Motors juga menyebut strategi untuk mencegah terulangnya kejadian serupa dengan melakukan investigasi menyeluruh untuk memahami penyebab permasalahan, memperkuat sistem tata kelola dan kepatuhan perusahaan, melakukan reformasi manajemen, organisasi, dan budaya perusahaan, memisahkan fungsi pengembangan dan sertifikasi mesin, dan meningkatkan sistem manajemen informasi regulasi.
Dengan langkah-langkah tersebut, Hino Motors berharap dapat kembali mendapatkan kepercayaan stakeholders dan beroperasi sesuai nilai-nilai inti perusahaan.