JAKARTA - Produsen mobil kompak asal Jepang, Daihatsu Motor mengumumkan perampingan struktur pelaporan mereka kepada Toyota Motor. Langkah ini diambil seiring Toyota selaku perusahaan induk meningkatkan pengawasan terhadap divisi mobil kompak mereka, pasca skandal pemalsuan sertifikasi uji keamanan.
Perubahan ini terjadi lebih dari sebulan setelah presiden baru dari Toyota resmi memimpin Daihatsu. Presiden baru tersebut memiliki tugas berat untuk mengembalikan divisi mobil kecil ini ke jalur pertumbuhan.
Melalui keterangan resmi Toyota Global, 8 April, Daihatsu menyatakan bahwa mereka akan tetap bertanggung jawab atas pengembangan kendaraan aktual, meskipun bertindak sebagai "perusahaan mobilitas yang berfokus pada kendaraan mini."
Perubahan struktur bisnis ini meliputi pembubaran Emerging-market Compact Car Company (ECC), yang sebelumnya berfungsi sebagai jembatan antara Toyota dan Daihatsu.
Pelaporan pengembangan dan sertifikasi Daihatsu nantinya akan dialihkan ke segmen lain di Toyota yang berfokus pada mobil kompak. Perubahan ini akan dilakukan secara bertahap, mengikuti jadwal pergantian model.
Dilansir dari Reuters, 10 April, Presiden Daihatsu, Masahiro Inoue, mengatakan bahwa Toyota juga akan bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya dan optimalisasi terkait perencanaan bisnis dan produk Daihatsu.
Inoue menambahkan bahwa Daihatsu ingin mengambil tantangan untuk meluncurkan "kei car" bertenaga baterai, yang berukuran lebih kecil dan bertenaga lebih rendah dari mobil biasa. Namun, ia belum memberikan kerangka waktu peluncurannya.
Penjualan domestik Toyota sendiri turun sepertiga di bulan Februari lalu, akibat penghentian produksi di Daihatsu - yang memproduksi beberapa mobil bermerek Toyota - serta dampak reputasi dari kelalaian sertifikasi keamanan di unit tersebut.
Raksasa otomotif terbesar di dunia berdasarkan volume ini juga menghadapi masalah tata kelola yang terpisah di produsen truk Hino Motors dan afiliasinya, Toyota Industries.
Skandal di ketiga perusahaan tersebut mendorong Ketua Toyota, Akio Toyoda, untuk mengeluarkan permintaan maaf yang langka pada bulan Januari lalu.
Dalam hal volume, Daihatsu menyumbang 4 persen dari total penjualan grup Toyota yang mencapai 1,6 juta kendaraan selama dua bulan pertama tahun ini, termasuk merek mewah Lexus dan Hino Motors. Angka tersebut turun dari 7 persen sepanjang tahun 2023.