JAKARTA - Hyundai Motor Group (HMG) akan mengambil langkah besar dalam merevolusi teknologi kendaraan listrik dengan meluncurkan produksi dari baterai solid-state generasi berikutnya.
Melansir dari The Korean Car Blog, Jumat, 27 Desember, pabrikan dari Korea Selatan sedang menyelesaikan persiapan untuk menyiapkan jalur percontohan baterai solid-state di Next-Generation Battery Research Center di Uiwang Research Institute, Gyeonggi-do.
Menurut Hyundai, fasilitas canggih ini berfokus pada pengembangan teknologi produksi massal baterai untuk solusi mobilitas masa depan.
Seorang pejabat yang mengetahui proyek tersebut menyatakan bahwa pemasangan peralatan untuk masing-masing proses hampir selesai, dan yang tersisa hanyalah pembangunan fasilitas otomasi logistik. Operasi skala penuh ini diharapkan akan dimulai pada Januari mendatang.
Sebelumnya, HMG telah mengungkapkan rencana untuk menginternalisasi teknologi baterai generasi berikutnya pada Juli 2022 lalu. Ini mencakup pengembangan baterai solid-state di gedung penelitian yang baru dibangun di Uiwang.
Perusahaan tersebut memiliki visi untuk menguji coba kendaraan listrik yang dilengkapi dengan baterai canggih ini pada 2025 dan memulai produksi massal mulai tahun 2030 mendatang.
BACA JUGA:
Baterai solid-state diklaim dapat menjadi terobosan baru dalam mobilitas ramah lingkungan. Dengan mengganti elektrolit cair pada baterai lithium-ion konvensional dengan bahan padat, baterai tersebut secara signifikan mengurangi risiko ledakan atau kebakaran sekaligus menjamin keamanan yang lebih tinggi.
Selain itu, peningkatan kepadatan energinya meningkatkan kinerja berkendara dan memperluas jangkauan pada kendaraan listrik.
Dengan baterai yang lebih canggih serta usung fitur keselamatan lebih unggul dibandingkan saat ini, baterai solid-state diharapkan menjadi standar kendaraan listrik generasi berikutnya.
Selain Hyundai, pabrikan lain mulai memasang badan dalam pengembangan baterai tersebut. Morris Garage (MG) mengonfirmasi bakal memasuki pasar EV dengan baterai solid-state di masa yang akan datang.
Sementara itu pada tahun lalu, Toyota juga akan menyediakan teknologi ini yang diyakini dapat mengisi daya dari 0 ke 100 persen dalam waktu 10 menit.