Bagikan:

JAKARTA - Volvo secara resmi telah memasarkan EX90 ke pasar Amerika Serikat (AS) tahun ini dengan harga mulai dari 76.695 dolar AS (setara Rp1,219 miliar). Namun, pabrikan dari Swedia ini diam-diam menaikkan harga SUV berdimensi besar tersebut.

Melansir dari CarBuzz, Selasa, 13 Agustus, pabrikan memperbarui harga dari SUV flagship tersebut dengan harga dasar 79.995 dolar AS (Rp1,271 miliar). Namun, ini belum termasuk biaya pengiriman sebesar 1.295 dolar AS (Rp20,5 juta).

Sementara itu, varian termahal atau tertingginya yang sebelumnya dibanderol senilai 86.545 dolar AS atau Rp1,375 miliar, kini menjadi 89.845 dolar AS (Rp1,428 miliar).

Tentu ini merupakan hal yang mengejutkan mengingat merek ini tidak mengumumkannya secara resmi. Namun, pihak Volvo memberikan komentar terkait kenaikkan harga dari EX90.

Juru bicara Volvo mengatakan bahwa kenaikan harga ini terkait dengan biaya material lebih tinggi dan mencatat bahwa penyesuaian tersebut telah dikomunikasikan kepada dealer dan klien pemesanan pada tanggal 26 Juni lalu.

Perwakilan pabrikan tersebut mengatakan kenaikan harga tersebut tidak mempengaruhi permintaan konsumen soal model ini. Namun beberapa dealer Volvo tampaknya tidak setuju dengan hal ini, terutama karena permintaan akan mobil listrik semakin berkurang.

Salah satu pihak dealer mengatakan bahwa ini akan membuat calon konsumen berhenti membeli kendaraan mengingat kondisi perekonomian yang menemui titik ketidakpastian.

"Saya tidak mendukung apa pun yang mengubah kemungkinan seseorang melanjutkan perintah ketika keputusan mereka sudah tidak jelas,” kata salah satu pihak dealer.

Label harga yang tinggi bukanlah satu-satunya masalah yang dihadapi oleh EX90. Pada Juni lalu, Volvo mengatakan kepada pelanggan akan mengirimkan model tersebut tanpa sejumlah fitur utama, termasuk keselamatan seperti cross-traffic alert dan curve speed assist. Selain itu, perlengkapan lain seperti Apple CarPlay nirkabel dan pengisian daya dua arah juga ditiadakan.

Meskipun pabrikan telah memastikan fitur tersebut akan hadir di kemudian hari, salah satu pengecer mengatakan bahwa 40 persen pemesan EX90 telah dibatalkan dan 5 persen dari 10.000 pra-pemesanan di AS telah dibatalkan karena penundaan perangkat lunak.

Tidak hanya dari pihak penjual, kekecewaan juga dialami oleh pemesan. Ia mengatakan bahwa kenaikkan harga secara diam-diam ini cukup mengecewakan dan kemungkinan bakal beralih ke kendaraan dari merek saingan.

"Kami jatuh cinta dengan janji mobil tersebut dan janji tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. Kami tidak tahu seberapa parah situasi ini akan semakin memburuk ketika mobil tersebut benar-benar tersedia,” ucapnya.