Bagikan:

SUBANG – Saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan pabrik perakitan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB), PT Vinfast Automobile Indonesia, di Subang, Jawa Barat, Senin, 15 Juli, Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, mewanti-wanti jangan sampai ada ulah yang bisa merugikan investasi di Indonesia.

Ia menegaskan pemerintah telah bekerja keras untuk membuat investor merasa aman dan nyaman menanamkan modal di Indonesia.

“Di manapun investor berada di Indonesia harus selalu merasa aman dan nyaman,” tegas Moeldoko.

Moeldoko menyampaikan tiga upaya pemerintah dalam memberikan kemudahan investasi. Pertama, melakukan berbagai perbaikan regulasi melalui Omnibus Law. Di mana 72 lebih undang-undang telah disinkronisasi.

Kedua, sambung dia, pemerintah telah menjaga stabilitas keamanan, ekonomi, dan politik agar investor merasa aman dan nyaman berada di Indonesia. Ketiga, pemerintah juga melakukan reformasi birokrasi agar pelayanan publik bisa dirampungkan dengan cepat. “Itu semuanya untuk memberikan kepastian dan kemudahan pengusaha bagi siapapun,” katanya.

6

Moeldoko menyebut investasi PT Vinfast Automobile Indonesia berupa pembangunan pabrik perakitan KLBB di Subang, merupakan salah satu dari buah kerja keras pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Ia pun optimistis investasi tersebut akan menjai pengungkit bagi pertumbuhan ekonomi di daerah maupun nasional. “Ini menjadi faktor pengungkit pertumbuhan daerah dan pastinya pertumbuhan ekonomi nasional juga akan meningkat,” ujarnya.

Moeldoko juga meyakini investasi Vinfast sebagai industri otomotif kendaraan listrik akan memberikan transfer teknologi yang bisa dinikmati oleh anak-anak muda. Sehingga Indonesia bisa mengikuti perkembangan tekonologi kendaraan listrik dari waktu ke waktu.

Sementara itu, Vingroup Chairman’s Senior Advisor & CEO of Vgreen Global Charging Station Jsc, Dr Nguyen Duc Thanh, menyampaikan nilai investasi Vinfast Indonesia sebesar USD 200 juta. Pabrik perakitan KLBB tersebut bisa memproduksi 50 ribu kendaraan per tahun yang dirancang khusus untuk konsumen di Indonesia. “Fasilitas ini akan berkontribusi pada ambisi Indonesia untuk memproduksi 600 ribu mobil listrik, dan 2,5 juta motor listrik,” tuturnya.

“Dan ini menjadikan Indonesia pemain besar di industri kendaraan listrik global, dan mendorong trasnportasi hijau di Indonesia,” pungkas Nguyen.