Bagikan:

JAKARTA - Tren kendaraan elektrifikasi sedang berkembang pesat mengingat produsen dan konsumen industri otomotif mulai menyadari akan kebutuhan mobil ramah lingkungan.

Namun sebelum menghadapi ranah elektrifikasi sepenuhnya, kendaraan hybrid menjadi langkah penting yang dapat menjembatani menuju netralitas karbon.

Dari jumlah 1.005.802 unit kendaraan roda empat yang telah terjual di Indonesia pada tahun lalu, sebanyak 54.656 unit di antaranya merupakan mobil hybrid. Sehingga menimbulkan pertanyaan apakah perlu kendaraan berjenis ini mendapatkan insentif dari pemerintah seperti EV sebelumnya.

Marketing & PR Director MG Motor Indonesia Arief Syarifudin mengatakan pihaknya akan menyambut regulasi ini dengan sangat baik, terlebih lagi perusahaan telah meluncurkan model hybrid pertamanya di tanah air MG VS HEV.

“Kalau memang ini diberikan pada kendaraan hybrid, kami akan dengan senang hati menyambutnya,” kata Arief menjawab pertanyaan media di Jakarta, Kamis, 21 Maret.

Arief juga menambahkan bahwa pihaknya menunggu kabar mengenai ditetapkannya regulasi ini karena hybrid merupakan salah satu cara para produsen otomotif dalam mempromosikan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.

“Bagi kami, apapun dorongan regulasi ditetapkan oleh pemerintah, yang diuntungkan adalah konsumen,” tambah Arief.

Baru-baru ini, MG secara resmi meluncurkan VS HEV dalam meramaikan pasar kendaraan hybrid tanah air. SUV tersebut dibanderol dengan harga Rp389 juta On The Road Jakarta dan saat ini merupakan rakitan dari Thailand.

Sebelumnya, pabrikan dari Inggris ini juga telah menghadirkan kendaraan listrik murni (EV) terdiri dari MG4 EV dan ZS EV yang sudah dirakit secara lokal (CKD).

Untuk model MG4 EV kini miliki harga Rp423 juta untuk 3.000 konsumen pertama sebelum kembali ke harga normal Rp433 juta. Kemudian, ZS EV dibanderol Rp453 juta. Semua harga termasuk On The Road Jakarta.