JAKARTA - Teknologi baru terus bermunculan di dunia otomotif, termasuk yang dikembangkan oleh Hyundai Motor Company dan Kia Corporation, yaitu teknologi 'Active Air Rok' (AAS), menjadi kabar menarik.
Teknologi ini bertujuan untuk meminimalkan hambatan aerodinamis yang terjadi saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, efektif meningkatkan jangkauan dan stabilitas kendaraan listrik (EV).
Perlu diketahui, AAS adalah teknologi yang mengendalikan aliran udara masuk melalui bagian bawah bumper, efektif mengatur turbulensi di sekitar roda kendaraan sesuai dengan kecepatan berkendara.
"Teknologi ini diharapkan memberikan dampak signifikan terutama pada model seperti SUV yang memiliki tantangan meningkatkan performa aerodinamisnya," kata Sun Hyung Cho, Wakil Presiden dan Kepala Grup Pengembangan Badan Mobilitas di Hyundai Motor Group, dikutip dari laman resmi Hyundai, Rabu, 24 Januari.
Penting untuk dicatat bahwa dalam era persaingan ketat untuk mencapai jarak tempuh maksimal dengan sekali pengisian daya pada mobil listrik, hubungan antara kendaraan dan aerodinamis menjadi semakin krusial. Performa aerodinamis tidak hanya memengaruhi efisiensi tenaga, tetapi juga stabilitas berkendara dan tingkat kebisingan angin.
Teknologi AAS dipasang di antara bumper depan dan roda depan kendaraan, tetapi disembunyikan selama pengoperasian normal. Namun, ia aktif saat kendaraan melaju di atas 80 km/jam, di mana hambatan aerodinamis mencapai puncaknya, dan otomatis disimpan kembali pada kecepatan 70 km/jam untuk mencegah pengoperasian yang berlebihan pada rentang kecepatan tertentu.
Pilihan untuk hanya melibatkan bagian depan ban dalam teknologi ini berkaitan dengan karakteristik platform E-GMP Hyundai Motor Group untuk kendaraan listrik. Pendekatan ini lebih efektif dalam meningkatkan performa aerodinamis karena platform kendaraan listrik memiliki lantai yang datar. Selain itu, penutupan hanya pada bagian depan ban juga berkontribusi pada peningkatan downforce kendaraan, meningkatkan traksi dan stabilitas pada kecepatan tinggi.
BACA JUGA:
Menariknya, AAS mampu beroperasi pada kecepatan lebih dari 200 km/jam berkat penggunaan material karet pada bagian bawahnya. Hal ini mengurangi risiko cipratan dan kerusakan dari benda luar ketika berkendara dengan kecepatan tinggi serta menjamin daya tahan.
Hyundai Motor dan Kia telah mengumumkan berhasil menguji dan mengurangi koefisien drag (Cd) sebesar 0,008, meningkatkan drag sebesar 2,8 persen dengan memasang AAS pada Genesis GV60. Peningkatan ini diharapkan dapat menambah jangkauan sekitar 6 km.
Kedua perusahaan ini juga telah mengajukan paten terkait di Korea Selatan dan Amerika Serikat, serta berencana untuk mempertimbangkan produksi massal setelah uji ketahanan dan kinerja kendaraan.
"Kami akan terus berusaha meningkatkan performa berkendara dan stabilitas kendaraan listrik melalui peningkatan aerodinamis," tambahnya.
Di samping AAS, Hyundai Motor dan Kia juga menerapkan berbagai teknologi lain, seperti spoiler belakang, penutup udara aktif, tirai udara roda, pengurang celah roda, dan perangkap pemisah, untuk memastikan koefisien drag yang kompetitif pada kendaraan mereka.