Bagikan:

JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, banyak produsen baru berkontribusi dalam pasar mobil tanah air, namun penjualan mobil secara nasional tetap stagnan di sekitar satu juta unit per tahun selama satu dekade terakhir. 

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo, mengungkapkan bahwa organisasinya masih mencari formula inovatif untuk meningkatkan angka penjualan, dan saat ini tengah melakukan kajian bersama LBM UI.

"Kami sedang melakukan evaluasi bersama LBM UI untuk memahami alasan mengapa penjualan mobil nasional masih stabil di angka satu juta unit," ujarnya saat diwawancarai di Jakarta pada Selasa, 16 Januari.

Kukuh menambahkan bahwa penjualan mobil tertinggi di Indonesia tercatat pada tahun 2013 dengan jumlah 1.229.811 unit. Meskipun mengalami penurunan pada tahun-tahun berikutnya, angka tersebut tetap berada di level satu jutaan. Beberapa faktor yang diyakini menyebabkan stagnasi ini meliputi harga mobil yang terlalu tinggi, pertumbuhan ekonomi yang lambat, dan pergeseran preferensi konsumen.

"Dengan adanya pergeseran konsumen, terutama oleh generasi milenial dan Gen Z, preferensi pasar dapat berubah, menjadi tantangan tersendiri bagi industri ini," tambahnya.

Menurut Kukuh, generasi milenial lebih tertarik pada teknologi, dengan kendaraan yang dilengkapi fitur-fitur canggih, seperti Google Maps. Oleh karena itu, strategi industri otomotif harus menyesuaikan diri dengan tren ini. 

Di sisi lain, Kukuh juga menggarisbawahi upaya negara tetangga untuk mempertahankan industri otomotif mereka, yang menunjukkan pentingnya fasilitasi bagi investor baru dan komponen industri.