Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 akan mendongkrak penjualan mobil di Indonesia.

Adapun penjualan domestik mobil di Indonesia mengalami fluktuasi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Penjualan mobil di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir stagnan di level satu juta unit.

"Kalau saya untuk industri otomotif tidak (terlalu) khawatir (seperti industri lainnya). Saya optimistis kalau (penjualan) otomotif pasti akan meningkat untuk terakhir karena ada pameran GIIAS," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Trasnportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Putu Juli Ardika ditemui usai diskusi media tentang Solusi Mengatasi Stagnasi Pasar Mobil di kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu, 10 Juli.

Putu menjelaskan, salah satu penyebab stagnasi penjualan mobil adalah melemahnya daya beli masyarakat Indonesia.

"Sehingga menyebabkan masyarakat beralih yang tidak dapat membeli mobil baru ke mobil bekas," tuturnya.

Meski begitu, lanjutnya, pameran GIIAS tahun ini mampu mendongkrak penjualan mobil di Tanah Air.

"Apalagi nanti ada pameran GIIAS, biasanya itu banyak transaksi. Nanti, datang ke GIIAS pasti banyak penjualan," katanya.

Sekadar informasi, angka penjualan mobil domestik berada di bawah target 1,05 juta unit sepanjang 2023.

Merujuk data terbaru Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara whole sales mencapai 1 juta (1.005.802) unit sepanjang 2023, turun 4 persen dibanding capaian sepanjang 2022 sebanyak 1,04 juta (1.048.040) unit.

Penjualan secara retail sepanjang 2023 mencapai 998.059 unit, turun 1,5 persen dibanding 2022 yang mencapai 1,01 juta (1.013.582) unit.