Bagikan:

JAKARTA - National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) saat ini tengah sibuk menangani sejumlah kasus keselamatan yang melibatkan beberapa model kendaraan di Amerika Serikat.

Salah satunya adalah Mustang Mach-E, yang kini diminta ditarik kembali (recall) atas permintaan divisi NHTSA yang dikenal sebagai Office of Defects Investigation (ODI). Recall ini melibatkan lebih dari 60.000 unit kendaraan.

Menurut laporan dari Reuters, Senin, 21 Agustus, NHTSA mengumumkan bahwa sebanyak 64.727 unit Mustang Mach-E harus direcall setelah menerima 12 keluhan dari konsumen.

Salah satu pemilik Mustang Mach-E melaporkan bahwa kendaraannya mengalami masalah pada kotak sambungan baterai tegangan tinggi setelah mendapatkan pembaruan perangkat lunak dua hari sebelumnya.

Saat mengemudi dari San Francisco ke Los Angeles, pemilik Mach-E tersebut mendapat peringatan "Service Vehicle Soon". Selain itu, daya mobilnya dibatasi hingga 30 persen, meskipun masih bisa digunakan dan dia bisa melanjutkan perjalanan ke dealer terdekat.

Pemilik Mach-E lainnya, yang berasal dari Florida, mengalami masalah dengan layar interior yang menampilkan pesan "Safely Stop Now". Ini membuat mobil berhenti secara otomatis di tengah jalan setelah dia mengisi daya Mach-E pada charger DC cepat.

Meskipun mobil berhenti sepenuhnya, dia bisa menghidupkannya kembali setelah sekitar tiga jam, tetapi mobil tersebut kembali berhenti setelah melaju sekitar 2 km.

Ini bukan kali pertama Mustang Mach-E menghadapi masalah pada komponen internalnya. Tahun lalu, Ford harus melakukan recall sebanyak 48.924 unit crossover tersebut di AS karena komponen baterainya bisa menjadi terlalu panas setelah diisi pada charger DC, yang mengakibatkan daya baterai terkuras dan suhu yang berlebihan pada kendaraan tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, Ford menyediakan layanan teknis dengan mengganti kotak sambungan baterai tegangan tinggi pada kendaraan yang terkena dampak.