Bagikan:

JAKARTA - Mengikuti jejak perusahaan induk Mercedes-Benz AG menuju elektrifikasi telah membuat divisi performa tinggi, AMG, mulai mengurangi jumlah model yang ditenagai oleh mesin V8 twin-turbo yang legendaris.

Atas itu, AMG hanya menghadirkan model sedan andalannya, E-Class dan C-Class dengan mesin yang lebih kecil. Perubahan ini membuat pecinta AMG merasa dikecewakan. Namun, rasa kekecewaan dari para penggemar tersebut sepertinya akan terobati dengan rumor ini.

Dikabarkan Carscoops, Selasa, 7 Agustus, bahwa Mercedes-AMG akan menghadirkan kembali mesin V8 dalam model C-Class maupun E-Class dalam bentuk PHEV. Kembalinya model bermesin V8 tersebut paling cepat pada 2026 mendatang.

Model yang tersedia saat ini, seperti AMG C63 S E hadir dengan mesin lebih kecil berkapasitas 2,0 liter 4-silinder turbocharged disertai dengan motor listrik pada bagian belakang, sehingga dapat menghasilkan tenaga hingga 671 dk.

Konfigurasi pengecilan mesin juga dilakukan pada E-Class yang hadir dengan jantung pacu 6-silinder segaris PHEV. Meskipun mesin yang dihadirkan lebih kecil, namun performanya sebenarnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mesin bertenaga V8.

Namun kembalinya mesin V8 4,0 liter M177 perlu penyesuaian lebih lanjut agar dapat memenuhi standar emisi Euro 7 yang saat ini jauh lebih ketat dari regulasi sebelumnya.

Selain sektor mesin, C-Class maupun E-Class saat ini juga dikerjakan dengan beberapa perubahan kecil pada bagian bodi dan lainnya menyesuaikan dengan mesin V8 digabungkan dengan teknologi PHEV.

Powertrain PHEV tersebut sebenarnya telah digunakan pada salah satu model coupe empat pintu, Mercedes-AMG GT63 S yang menawarkan daya pacu hingga 831 dk dan sedan S63 yang berkekuatan 791 dk.

Nah, teknologi powertrain tersebut juga akan dihadirkan dalam seluruh jajaran Aston Martin PHEV. Sebagai catatan, Mercedes-Benz telah menjadi pemasok mesin dan infotainmen untuk pabrikan asal Inggris tersebut sejak 2016 lalu.