Tidak Bising, Suara Buatan akan Dihadirkan dalam Ajang WRC
Aksi Ford Puma Rally1. (Dok. Autosport)

Bagikan:

JAKARTA - Sejak 2022, kejuaraan reli bergengsi di dunia, World Rally Championship (WRC) telah berpindah ke teknologi hybrid. Untuk musim ini, aturan baru diperkenalkan yakni mobil hybrid memiliki suara buatan.

Dikutip dari CarBuzz, Senin, 20 Maret, dalam diskusi World Motor Sport Council di Bahrain, FIA menetapkan tim-tim WRC untuk memberikan suara pada mobil hybridnya saat mode EV.

Pabrikan seperti Hyundai, Toyota, dan Ford diminta dibuatkan suara pada mobil hybrid masing-masing. Sesuai dengan aturan tersebut, mobil WRC nantinya mengeluarkan suara minimal 80 dB pada jarak 2 meter dari depan dan belakang kendaraan, serta 1 meter dari tanah saat melaju cepat di trek.

Suara buatan ini harus aktif ketika mobil dalam mode EV. Ketika mobil melaju pada kecepatan 30 km/jam, suara buatan diperbolehkan untuk dimatikan.

Dibuatnya regulasi suara buatan pada WRC ini bertujuan untuk menarik minat penonton dalam mengikuti kejuaraan reli dunia tersebut. Regulasi tersebut akan dimulai pada 1 Mei mendatang, yang artinya mulai diterapkan pada reli Portugal, 11-14 Mei 2023.

Termasuk juga dalam regulasi, masing-masing mobil memiliki motor listrik 100 kW, yang dirancang oleh Compact Dynamics, diharuskan melaju hanya menggunakan EV mode saat di area servis.

Pembalap juga ditekankan untuk melaju dalam mode elektrik selama zona HEV yang ditentukan dalam aksi reli yang terletak di ruas jalan, sebuah langkah yang dirancang untuk meminimalkan penggunaan polusi suara dan mengurangi gangguan saat mobil melewati kota dan desa dalam stage selanjutnya.

Seperti diketahui, WRC memperkenalkan regulasi hybrid terbaru, yakni Rally1 untuk musim 2022. Hal ini dilakukan dalam upaya turut andil dalam penggunaan mobil ramah lingkungan, serta menerapkan bahan bakar berkelanjutan pada mobil Rally1.