Penampilan Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres menjadi sorotan tajam. Detik-detik langkahnya keluar dari podium menciptakan gelombang protes dan perdebatan di antara pendukung dan kritikus. Bagi para pendukung, tindakan ini dianggap sebagai strategi ofensif yang sukses, sementara kritikus menilainya sebagai tindakan tidak etis.
Gibran, yang mendampingi Prabowo Subianto, berhasil menarik perhatian tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga mendapat sorotan media asing. Namun, prestasinya itu tidak terlepas dari kontroversi, terutama pertanyaan kontroversial kepada Muhaimin Iskandar dan tindakan keluar dari podium yang menjadi fokus perbincangan di ranah politik dan dunia maya.
Kritik tajam datang dari Direktur lembaga riset dan kajian politik, Deep. Langkah keluar dari podium dianggap merugikan citra dan etika seorang calon wakil presiden, mencerminkan keprihatinan akan integritas seorang pemimpin yang seharusnya dijunjung tinggi.
Kontroversi mencapai titik serius ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan rencana untuk membahas tindakan Gibran Rakabuming Raka yang dianggap melanggar aturan debat cawapres. Pertanyaannya bukan hanya seputar kontroversi sesaat, tetapi juga potensi dampak terhadap elektabilitasnya dan integritas proses demokrasi.
Di tengah pro dan kontra, media asing memberikan perspektif beragam. Ada yang menilai penampilan Gibran sebagai tindakan yang tenang dan efektif, mampu menjaga keseimbangan emosional di panggung debat. Sementara itu, ada kritik terhadap langkahnya yang dianggap kurang taktis dan berpotensi merugikan citra calon presiden yang diwakilinya.
BACA JUGA:
Strategi ofensif yang dijalankan oleh Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres berhasil mengguncang panggung dan mengejutkan lawan-lawannya. Seiring dengan banyaknya spekulasi dan perdebatan terkait penampilannya, kejutan muncul saat Wali Kota Solo ini, putra sulung Presiden Jokowi, memberikan performa yang mengesankan. Kontroversi ini seolah memberikan pukulan tambahan pada dua cawapres senior, Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar, yang tidak sepenuhnya mampu merespons dengan tajam dan jelas.
Ada yang berpikir bahwa pertanyaan Gibran Rakabuming Raka adalah jebakan. Faktanya, Muhaimin Iskandar berhasil ia selepet. Gibran berhasil membalikkan anggapan sebagai "belimbing sayur" yang dilontarkan banyak pihak. Dengan pertanyaan terkait penampilan kontroversialnya, Gibran Rakabuming Raka memasuki babak baru dalam perjalanan politiknya. Apakah penampilannya mampu menarik pemilih pemula? Hanya waktu yang akan menjawab. Seperti debat capres, debat cawapres yah kita anggap saja sebagai hiburan.