Bagikan:

JAKARTA - Tim khusus dibentuk untuk membebaskan Indonesia dari jerat sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Namun, ketua tim Raja Sapta Oktohari mengungkap butuh waktu satu bulan untuk merapikan data-data yang diserap dari Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI).

"Dari rapat koordinasi tadi pagi kita dapatkan, mohon maaf Pak Menteri, mungkin kami butuh waktu satu bulan hanya utk merapikan data-data yang bisa kita serap dari LADI," kata Okto dalam konferensi pers virtual, Senin, 18 Oktober.

"Setelah itu kami akan memaksimalkan lobi-lobi eksternal agar tim ini bisa maksimal dalam melakukan pencabutan banned terhadap Indonesia," lanjut dia.

Untuk investigasi sendiri, kata Okto, dia akan melibatkan lebih banyak pihak yang lebih berkompeten di bidangnya.

"(Melibatkan) baik auditor maupun pihak hukum sehingga bisa mendapatkan evaluasi yang lebih jauh agar ke depan kesalahan seperti ini tidak terjadi lagi," pungkas Okto.

Berdasarkan keputusan WADA pada 7 Oktober, Indonesia dinyatakan tidak patuh soal penegakan standar antidoping. Sebagai akibatnya, bendera Merah Putih tidak diizinkab berkibar di perayaan kemenangan Indonesia di Piala Thomas.