JAKARTA - Pembinaan sejak usia dini menjadi salah satu faktor terciptanya atlet olahraga yang berprestasi. Dibutuhkan fondasi yang kuat agar pembinaan benar-benar berjalan sukses.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali mengatakan, fondasi pembinaan atlet Indonesia menjadi fokus utama bagi Kemenpora untuk membangun olahraga nasional. Hal itu disampaikan politisi Partai Golkar tersebut dalam Webinar Prestasi dan Kesejahteraan Atlet dalam Desain Sistem Keolahragaan Nasional yang digelar Fraksi Partai PKS DPR RI, Kamis 16 Juni.
"Saya ingin membuat fondasi kuat sebagai basis pembinaan olahraga nasional, untuk itu kami membuat grand design dan peta jalan olahraga nasional,"
Tak bisa dipungkiri, saat ini belum banya prestasi yang mampu diciptakan atlet Indonesia di kancah internasional. Saat ini, hanya beberapa cabang olahraga yang sukses membawa atletnya mengibarkan bendera Merah Putih melalui podium juara.
BACA JUGA:
Pria asal Gorontalo ini menilai, salah satu kelemahan Indonesia adalah tidak mendesain pembinaan olahraganya. Dia menyebut, atlet yang ditemukan saat ini bukan hasil dari pembinaan olahraga yang berjenjang dan terdesain dengan baik.
Sementara itu, Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewabroto mengatakan, pihaknya bergerak cepat dalam menyusun grand design dan peta jalan keolahragaan nasional sebagai fondasi kuat untuk pembinaan olahraga nasional. Langkah ini diambil sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
"Untuk itu, kami siapkan dari sekarang pembinaan para atlet usia 10-12 tahun dan di tahun 2032 para atlet ini sudah mencapai puncaknya untuk meraih prestasi," kata Sesmenpora.
Namun, diakuinya anggaran Kemenpora untuk olahraga masih sangat minim. Ini, lanjut Gatot, menjadi pekerjaan rumah Kemenpora.
"Kami juga harus memiliki justifikasi yang kuat agar anggaran keolahragaan bisa meningkat," tuturnya.