PSSI Beri Ruang Indra Sjafri Beri Klarifikasi, Shin Tae-yong?
Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi (tengah) berfoto bersama pengurus PSSI lainnya dan juga Indra Sjafri (paling kanan) (Foto: PSSI)

Bagikan:

JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia kini jadi sorotan. Penyebabnya adalah polemik yang melibatkan PSSI, Shin Tae-yong (pelatih timnas Indonesia) dan Indra Sjafri (Direktur Teknik PSSI).

Semua berawal dari kritikan pedas yang disampaikan Shin Tae-yong terhadap PSSI saat diwawancarai media Korea Selatan. Dalam kesempatan itu juga, Shin menyindir penunjukkan Indra Sjafri sebagai Dirtek PSSI.

PSSI, melalui Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Yunus Nusi, enggan menanggapi. Induk sepak bola itu ingin mendengar langsung dari sang pelatih sebelum memberikan tanggapan.

Namun, PSSI memberikan ruang kepada Indra Sjafri memberikan klarifikasi. Melalui situs resmi PSSI, Indra Sjafri secara gamblang menjelaskan duduk perkara masalah dirinya dengan Shin.

"Awalnya kami tidak mau minta klarifikasi, tetapi media membombardir. Makanya, kami klarifikasi dong, masa diam saja," ujar Yunus Nusi ke media.

Sikap PSSI yang memberikan ruang kepada Indra Sjafri mengeluarkan pernyataan lewat situs resmi federasi mendapat sorotan dari warganet. Beberapa di antara mereka menilai tak etis persoalan ini dibahas di situs resmi PSSI.

Terkait hal ini, Yunus Nusi memberikan penjelasan. Dia mengungkapkan alasan kenapa PSSI memberikan wadah situs resmi kepada Indra Sjafri untuk memberikan klarifikasi. Dia menyebut, mantan pelatih Bali United tersebut berhak menggunakan media itu karena merupakan pengurus PSSI.

Apakah perlakuan sama juga akan diberikan kepada Shin Tae-yong? Yunus Nusi memastikan PSSI akan bersikap sama. PSSI menunggu sang pelatih datang untuk memberikan pernyataan resmi.

"Kami akan fasilitasi setelah dia datang, agar tidak ditelepon atau lewat media. Kan tidak bagus," tuturnya.

Belum diketahui pasti kapan Shin Tae-yong akan kembali ke Indonesia. PSSI sudah meminta sang pelatih untuk kembali. Namun, dia merasa khawatir karena kasus positif COVID-19 di Indonesia masih terbilang tinggi.