Bagikan:

JAKARTA - Upaya yang dilakukan Saudi Public Fund Investment untuk membeli 80 persen saham Newcastle United mengalami kemunduran. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengonfirmasi, Kerajaaan Arab Saudi terlibat dalam mempromosikan pembajakan.

Laporan yang disebutkan di atas menjelaskan bahwa Arab Saudi pada tingkat pemerintahan membantu pembajakan terhadap kepentingan Liga Premier, La Liga Santander, Bundesliga dan UEFA dalam menyelenggarakan kompetisi, terutama Liga Champions. 

Pemilik The Magpies saat ini, Mike Ashley berupaya untuk menjual klub selama beberapa bulan terakhir. Kemudian muncul ketertarikan Arab Saudi yang berpotensi mengakhiri masa pemerintahannya di Newcastle United. Tetapi, harapan itu sekarang memudar. 

Menurut laporan yang diterbitkan pada Selasa kemarin, negara jazirah Arab ini gagal mengambil tindakan untuk menghentikan operasi beoutQ, sebuah platform yang beroperasi di Arab Saudi.

BeoutQ mencuri kekayaan intelektual pemegang hak untuk acara olahraga, langsung berjalan melawan platform yang dimiliki Qatar, beIN sports. 

Pertempuran ini kian menarik mengingat sebelumnya sudah terjadi persaingan geopolitik antara Arab Saudi dan Qatar. Ini berlangsung klimaks sejak Musim Semi Arab tahun 2011.

BeIN dilarang menyewa pengacara di Arab Saudi untuk membantu kasus mereka di pengadilan anti-pembajakan. Tentunya, ini melemahkan posisi mereka.

Para penggemar Newcastle United kecewa dengan perkembangan terbaru ini. Sama halnya dengan rasa sakit yang Ashley lalui selama bertahun-tahun. Namun, mungkin masih ada harapan dalam bentuk pembeli alternatif. 

Menurut Sky Sports, Newcastle telah menerima tawaran baru senilai sekitar 391 juta euro. Ini lebih dari apa yang ditawarkan Saudi. 

Tawaran ini datang dari Amerika Serikat, tepatnya dari CEO Clear TV, Henry Mauriss. Namun, ia akan menunggu kesepakatan yang melibatkan Arab Saudi benar-benar runtuh sebelum masuk dan memiliki saham mayoritas klub menjelang awal musim 2020/21.

Jelas sekali, jika Mauriss mengambil alih kepemilikan Newcastle, rencana transfer klub akan berubah secara drastis. Karena harapan sebelumnya, dengan bermodalkan kekayaan yang konsorsium Arab Saudi yang dipimpin Muhammad bin Salman, mereka akan melambung ke level yang kini ditempati Manchester City dan Paris Saint-Germain.