JAKARTA - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari menilai Rio Waida telah berupaya maksimal menaklukkan surfer andalan tuan rumah Jepang Kanoa Igarashi pada Ronde III cabang olahraga surfing Olimpiade 2020 Tokyo.
Dalam lomba yang dimainkan di Pantai Tsurigasaki, Chiba Jepang, Senin, 26 Juli, surfer berdarah Indonesia-Jepang ini harus mengakui keunggulan Igarashi yang menempati peringkat 6 dunia tersebut.
“Tidak gampang memang mengalahkan Igarashi yang menempati peringkat 6 dunia dan bertanding di kandangnya," kata Okto, sapaan karib, Raja Sapta, yang menyaksikan langsung penampilan Rio di Pantai Tsurigasaki dalam keterangan resmi yang diterima redaksi.
Okto menilai Rio Waida merupakan atlet selancar yang punya potensi. Apalagi, katanya, Rio masih berusia muda, 21 tahun.
"Dia punya potensi yang sangat luar biasa. Penampilan di Tokyo ini menjadi sebuah pelajaran berharga untuk bisa lebih baik ke depan," katanya lagi.
Okto menjelaskan, atlet berpotensi seperti Rio harus tetap terus menambah jam terbang. Apalagi, cabang olahraga surfing dipastikan akan dipertandingkan hingga tiga penyelenggaraan Olimpiade ke depan, yakni Paris (2024), Los Angeles (2028), Brisbane (2032).
BACA JUGA:
Setelah tampil di Olimpiade, kata Okto, Rio akan bersiap tampil pada Kejuaraan Dunia Selancar yang akan digelar di Meksiko, 10 Agustus 2021 mendatang.
Mengingat cabang olahraga selancar sudah masuk dalam.cabang olahraga resmi Olimpiade, kata Okto, NOC Indonesia akan mengawal langsung pergerakan Rio Waida dan timnya yang menyusun program pembinaan dan kalender event yang akan diikuti.
Hal ini sesuai dengan Desain Besar Olahraga Nasional yang lahir di era Menpora Zainudin Amali di mana misinya menjadikan Olimpiade sebagai target utama.
"Olahraga surfing ini sangat potensial menjadi olahraga andalan karena Indonesia memiliki banyak pantai. Saya yakin kita memiliki banyak atlet selancar seperti Rio yang potensial untuk tampil di Olimpiade," ujarnya.