Bagikan:

JAKARTA - Di Sapporo pada tahun 1972, pebalap ski Paquito Fernandez Ochoa memenangkan medali Olimpiade Musim Dingin pertama Spanyol.

Tapi maju cepat hampir 50 tahun kemudian, para pesepak bola modern Spanyol tidak bisa meraih poin maksimal di Jepang saat mereka bermain imbang 0-0 di pertandingan pembukaan Olimpiade melawan Mesir, Kamis, 22 Juli.

Pelatih Luis de la Fuente telah menunjuk starting XI yang kuat menghadapi Mesir, yang terdiri dari para pemain seperti Pedri, Pau Torres dan Marco Asensio.

Tapi La Roja tidak bisa menemukan cara untuk melewati Mesir. Mereka bahkan patut patut menyesali sundulan Rafa Mir yang gagal di akhir pertandingan.

Cedera juga mengaburkan gambaran bagi Spanyol, yang datang ke turnamen ini dengan harapan yang begitu tinggi.

Baik Dani Ceballos maupun Oscar Mingueza dipaksa keluar lapangan pada babak pertama. Ketidakhadiran mereka membuat Spanyol kehilangan sebagian dorongan meskipun faktanya mereka masih mendominasi permainan.

Melawan lima bek, De la Fuente telah memilih untuk bermain tanpa striker murni - seperti yang sebagian besar terjadi untuk Spanyol di Kejuaraan Eropa.

Dan itu bekerja dengan baik di babak awal, di mana Ceballos dengan baik menghubungkan garis tengah ke depan bahkan jika ada beberapa ancaman berbahaya ke kotak penalti Mesir.

Entah itu di sisi kiri Asensio atau kanan Dani Olmo, Spanyol tidak bisa menghasilkan gol lantaran lini belakang Mesir menyalurkan permainan ke tengah lapangan yang penuh sesak.

Dengan kebugaran yang menurun di babak kedua, De la Fuente melakukan perubahan dan datanglah Mir, Bryan Gil dan Carlos Soler.

Adalah Gil yang mengumpan kepada Mir untuk melakukan sundulan, tapi dia menyia-nyiakan peluang tersebut dan tiga poin pun melayang.

Dengan kualitas yang mereka miliki, Spanyol masih bisa berharap untuk melaju hingga tahap akhir turnamen. Tetapi, mereka perlu mencari cara untuk membongkar pertahan lawan jika serius ingin mendapatkan medali.

Apalagi di Grup C yang mereka huni, ada calon peraih medali emas lainnya, Argentina.