Messi Bisa Memiliki <i>The Last Dance</i>-nya Sendiri, Tapi Ada Syaratnya
Lionel Messi (Instagram @leomessi)

Bagikan:

JAKARTA - Nama Lionel Messi kembali dibandingkan dengan legenda NBA Michael Jordan. Namun kali ini lebih masuk akal. 

Pemenang Ballon d'Or enam kali itu sebagian besar mengalami kekecewaan di tingkat internasional sejak memenangkan emas Olimpiade pada 2008.

Messi dianugerahi Golden Ball di final 2014, ketika Argentina kalah dari Jerman di babak final. Sebelum kemudian kalah berurutan di final Copa America melawan Chili.

Kapten Barcelona akan berusia 35 tahun saat Piala Dunia berikutnya di Qatar, yang akan diadakan selama bulan November dan Desember untuk menghindari kondisi musim panas yang keras.

Sementara itu, Lucas Biglia bermain bersama Messi di tingkat internasional senior selama tujuh tahun. Ia pensiun setelah Albiceleste tersingkir dari Piala Dunia 2018 oleh juara dunia Prancis.

Gelandang Milan itu baru-baru ini menikmati film dokumenter Netflix, The Last Dance, tentang kemenangan keenam dan terakhir NBA Michael Jordan dengan Chicago Bulls pada 1998. Ia lantas mengungkap keyakinannya bahwa Messi masih bisa merasakan kejayaan di panggung global.

Biglia menyebut, La Pulga bisa memiliki The Last Dance-nya sendiri jika memenangkan Piala Dunia 2022 bersama Argentina.

"Saya selesai nonton The Last Dance, film ini luar biasa," kata Biglia kepada FM 94.7 yang dikutip dari Soccerway, Rabu, 27 Mei. "Ini membuat saya berpikir bahwa, dalam beberapa tahun, semoga kita akan dapat menonton sesuatu yang mirip dengan fenomena kita sendiri.

"(Kita bisa) mempelajari banyak hal tentang kehidupan sehari-harinya (Messi). Karena Anda melihatnya berlatih, Anda melihatnya bermain tetapi begitu banyak hal terjadi setiap hari yang tidak Anda ketahui, seperti kita melihat (Jordan) dalam seri dokumenter itu.

"Adegan yang ingin saya lihat di masa depan adalah adegan (seperti) ketika Jordan memeluk trofi (NBA) dan tangisan. Saya ingin melihatnya dengan Messi dan Piala Dunia. Saya ingin melihatnya. Saya tahu itu akan berarti baginya dan untuk rakyat Argentina."

Kekalahan Argentina di final Copa America 2016 menyebabkan Messi berhenti dari sepak bola internasional untuk sementara waktu. Pasalnya, itu merupakan kekalahan ketiganya bersama Tim Tango di partai final turnamen terbesar negara-negara Amerika Selatan.

Biglia mengakui sulit melihat Messi menanggung begitu banyak kekecewaan terhadap negaranya mengingat keberhasilannya secara keseluruhan dalam olahraga.

Dia menambahkan: "Mengapa seseorang harus sangat menderita? Di Piala Dunia terakhir, melihat bagaimana eliminasi menghantamnya, saat itulah Anda bertanya pada diri sendiri, 'mengapa?'. Itu membekas dalam benak saya. Bukan hanya di atas lapangan.

"Sangat menyakitkan saya melihat dia (Messi) sangat menderita dan membuat saya bertanya pada diri sendiri mengapa dia harus menderita seperti itu. Saya berdoa kepada Tuhan agar kita dapat melihatnya (mengangkat trofi) di Piala Dunia berikutnya dalam waktu dua tahun."