JAKARTA - Rafa Benitez ditunjuk sebagai pelatih baru Everton dengan kontrak berdurasi tiga tahun. Benitez mengungkap dirinya senang bisa melatih The Toffes dalam wawancara usai penunjukannya.
"Sepanjang proses ini saya sangat terkesan dengan ambisi yang ditunjukkan oleh perwakilan senior di klub dan keinginan mereka untuk membawa kesuksesan ke klub bersejarah ini," kata Benitez dilansir Antara.
"Saya percaya ini adalah klub yang sedang berkembang. Saya bertekad untuk memainkan peran besar dalam membantu klub hebat ini mencapai ambisinya."
We can confirm Rafael Benitez has been appointed as our new manager.
— Everton (@Everton) June 30, 2021
"Rafa sangat mengesankan kami dengan pengetahuan dan pengalamannya, tetapi di atas semua itu, semangat dan rasa lapar yang ia tunjukkan untuk bergabung dengan klub kami," kata pemegang saham mayoritas Everton, Farhad Moshiri.
"Kami menunjuk Rafa karena kami yakin ia akan membawa kesuksesan bagi klub kami dan Evertonians. Sederhananya - kami harus bersaing di papan atas liga dan memenangkan trofi."
BACA JUGA:
Benitez sempat melatih rival sekota Everton, Liverpool dari 2004 hingga 2010. Pelatih asal Spanyol tersebut sukses membawa The Reds memenangi Liga Champions pada 2005 dan Piala FA pada musim berikutnya.
Our new manager. pic.twitter.com/1FulLthzyF
— Everton (@Everton) June 30, 2021
Ia juga pernah menjadi juru taktik Chelsea saat mereka meraih gelar Liga Europa pada 2013 sebagai pelatih sementara.
Setelah dua musim bersama Napoli dan tugas yang singkat dengan Real Madrid, di mana ia dipecat di pertengahan musim pertamanya, Benitez kembali ke Inggris untuk melatih Newcastle United yang terancam degradasi pada Maret 2016.
Meskipun klub tersebut akhirnya terdegradasi ke divisi kedua Championship, Benitez membawa mereka kembali ke Liga Premier Inggris pada musim berikutnya.
Namun, gesekan antara ia dan pemilik klub Mike Ashley menyebabkannya pergi pada 2019. Benitez kemudian pindah ke Liga Super China di mana ia melatih Dalian Professional, tetapi pergi pada Januari dengan alasan pandemi COVID-19.