Bagikan:

JAKARTA - Real Madrid kembali gagal menang di pertandingan La Liga Spanyol. Unggul lebih dulu, Madrid yang kehilangan Jude Bellingham di babak pertama bermain imbang 1-1 melawan Osasuna dalam laga di Stadion Pamplona, Sabtu, 15 Februari 2025 malam WIB. Kecewa gagal menang, pelatih Carlo Ancelotti menyalahkan wasit.

Ancelotti mengritik wasit Jose Munuera yang menolak memanfaatkan untuk meninjau sejumlah insiden. Bahkan ada tiga insiden yang menurut Ancelotti bisa menjadikan Madrid mendapat hadiah penalti.

Di antaranya pelanggaran terhadap Vinicius Junior dan Jude Bellingham. Begitu pula saat Alejandro Catena dianggap menyentuh bola di kotak penalti. Namun semua insiden itu diabaikan wasit.

Ancelotti kian kesal saat Bellingham mendapat kartu merah hanya karena dianggap memaki asisten wasit. Akibatnya. Madrid sudah harus bermain dengan 10 orang sejak menit 39.

Meski demikian, Los Merengues sesungguhnya bisa mempertahankan keunggulan itu. Namun Osasuna mendapat hadiah penalti. Dan ini menjadi puncak kekesalan Ancelotti karena wasit memakai VAR sebelum menunjuk titik putih sehingga tuan rumah bisa menyamakan skor dan terhindar dari kekalahan.

Terlepas dari kinerja wasit yang menjadi sorotan Ancelotti, Madrid ternyata sudah empat kali secara berturut-turut gagal menang di kompetisi domestik. Mereka dua kali menelan kekalahan saat menghadapi Real Valladolid dan Espanyol.

Pada dua laga berikutnya, Madrid bermain imbang 1-1 melawan Atletico dalam Madrid Derby dan kemudian ditahan Osasuna dengan skor sama.

"Saya yakin dengan apa yang terjadi selama tiga pertandingan terakhir kami. Semua pun menyaksikannya. Jadi saya tak perlu menambahkannya. Apalagi saya fokus pada laga berikutnya," kata Ancelotti

"Wasit memberikan kartu kuning kepada saya setelah mengatakan kepada dia ada yang menyentuh bola di area penalti Osasuna. Dia seharusnya meninjau kejadian itu di VAR," ucap dia lagi.

Ini untuk ke sekian kalinya Ancelotti mengritik wasit. Sebelumnya, dia juga melontarkan kekecewaan terhadap kinerja sang pengadil awal Februari lalu.

Sementara, Bellingham membantah telah memaki wasit. Dia hanya berharap kejadian itu dievaluasi karena ada kesalahpahaman.

"Saya tidak ingin mengatakan secara detil apa yang saya katakan. Tetapi saya tidak memaki wasit. Saya hanya berharap mereka meninjau kejadian itu karena sepertinya ada kesalahpahaman. Meski demikian, apa pun, saya minta maaf kepada tim," kata Bellingham.

Hasil imbang di laga tandang itu memang tak mengubah posisi Madrid yang masih bertengger di puncak klasemen dengan memiliki poin 51. Apalagi, Atletico yang menempati peringkat dua juga kehilangan poin. Mereka bermain imbang 1-1 melawan Celta Vigo sehingga mendapatkan 50 poin.

Hanya, Madrid tetap terancam kehilangan posisinya di klasemen sementara. Bila Barcelona yang saat ini menduduki peringkat tiga mengalahkan Rayo Valecano, maka mereka bakal menggeser Madrid karena memiliki selisih gol lebih baik.

Sebaliknya, Osasuna berhasil memperbaiki peringkat. Tambahan satu poin ini menjadikan Osasuna naik ke posisi tujuh dengan mengantungi 32 poin.

Di pertandingan itu, Madrid melakukan start bagus. Mereka mampu mendominasi dan berhasil unggul lebih dulu saat Kylian Mbappe memecah kebuntuan di menit 15. Lewat sebuah serangan balik, gelandang Federico Valverde kemudian memberikan bola kepada Mbappe yang bisa dikonversi menjadi gol.

Dalam posisi unggul 1-0, Madrid kehilangan Bellingham yang mendapat kartu merah di menit 39. Gara-garanya pemain tim nasional Inggris ini dituding memaki wasit saat beradu argumen. Meski demikian Madrid masih bisa mempertahankan keunggulan satu gol itu hingga babak pertama usai.

Di babak kedua, Osasuna berhasil bangkit. Serangan mereka mampu merepotkan pertahanan Madrid. Bahkan kiper Thibaut Courtois melakukan penyelamatan gemilang di menit 55. Gerak refleksnya menggagalkan sundulan dari jarak dekat Jon Moncayola.

Selanjutnya pemain depan Ante Budimir juga gagal setelah tendangan dia masih melebar. Namun dia tak melakukan kesalahan saat mengeksekusi penalti di menit 58.

Penalti diberikan setelah Eduardo Camavinga melakukan pelanggaran dengan menjatuhkan Budimir di area terlarang.

Yang membuat Ancelotti kian kesal, wasit menggunakan VAR saat meninjau insiden itu sebelum menunjuk titik putih. Budimir sukses menyamakan skor menjadi 1-1. Skor itu bertahan hingga laga usai.