JAKARTA - Mikel Arteta mengungkapkan kegagalan Arsenal untuk beradaptasi dengan bola Carabao Cup menjadi faktor kekalahan 0-2 pada semifinal leg pertama melawan Newcastle United, Rabu, 8 Januari 2025, di Stadion Emirates.
Gol dari Alexander Isak dan Anthony Gordon menempatkan tim Eddie Howe dalam posisi unggul menjelang leg kedua pada 5 Februari 2025.
The Gunners menyia-nyiakan banyak peluang dan berakhir dengan angka harapan gol sebesar 3,12--angka tertinggi oleh tim Liga Inggris dalam pertandingan mana pun tanpa mencetak gol musim ini.
Arteta kemudian merujuk pada perubahan bola sesuai peraturan turnamen dengan menggunakan bola Puma sebagai ganti bola Nike yang biasanya dipakai.
Dia memfokuskan faktor bola tersebut saat ditanya soal masalah psikologis yang kemungkinan muncul dari banyaknya membuang peluang.
BACA JUGA:
"Coba saja tunjukkan kepada mereka, beri mereka kiat-kiat tentang apa yang dapat kami lakukan dengan lebih baik."
"Saya pikir kami menendang banyak bola melewati mistar gawang dan itu sulit. Bola ini banyak melayang."
"Kami juga membahasnya sehingga ada detail yang bisa kami lakukan dengan lebih baik. Namun, pada akhirnya, itu sudah berlalu."
"Ini bukan jalan kembali, ini tentang pertandingan berikutnya. Itulah dunia kami," kata Arteta.
"Itu (bola) berbeda, sangat berbeda dengan bola Liga Inggris dan Anda harus beradaptasi dengan itu. Bola itu melayang dengan cara berbeda."
"Saat Anda menyentuhnya, pegangannya juga sangat berbeda dan Anda harus beradaptasi," ujarnya lagi.
Arteta adalah bagian dari staf pelatih Manchester City saat Pep Guardiola mengeluhkan bola tersebut setelah pertandingan Putaran Keempat Carabao Cup pada Oktober 2017.
Guardiola mengklaim mencetak gol dengan bola itu adalah keajaiban. Kala itu, bola yang dipakai ialah milik Mitre.
Manchester City pun akhirnya mengalahkan Wolverhampton Wanderers 4-1 dalam adu penalti setelah hasil imbang tanpa gol pada waktu normal.
EFL kemudian mengeluarkan pernyataan setelah kritik dari Guardiola tersebut.
"Bola Mitre yang digunakan dalam Piala Carabao musim ini memiliki spesifikasi teknis yang sama persis dengan bola yang digunakan dalam EFL (Championship/liga level kedua Inggris) dan EFL Trophy."
"Semuanya diuji sesuai dengan Program Kualitas FIFA untuk Sepak Bola dan memenuhi standar FIFA Quality Pro."
"Semua bola yang digunakan dalam permainan profesional diharuskan memenuhi standar ini," bunyi pernyataan EFL.
Arsenal masih punya kesempatan membalikkan keadaan saat bertandang ke markas Newcastle pada leg kedua semifinal Carabao Cup bulan depan.