Selamat Jalan Pelatih Karismatik Radomir Antic
Radomir Antic (Twitter @atleticomadrid)

Bagikan:

Jakarta - Salah satu pelatih terbaik di dunia yang pernah mengarsiteki Real Madrid, Atletico Madrid dan Barcelona, Radomir Antic meninggal dunia pada usia 71 tahun.

Pria Serbia yang mengoreskan karier manajerialnya selama kurun waktu 27 tahun itu meninggal pada Senin, 6 April. Pengaruhnya yang sangat besar di sepak bola Spanyol membuat insan olahraga si kulit bundar Negeri Matador berduka.

Antic menikmati prestasi terbaiknya di Atletico Madrid, termasuk gelar ganda La Liga dan Copa del Rey pada musim 1995-96.

CEO Atletico Miguel Angel Gil, yang bekerja sama dengan Antic dalam tiga periode, mengatakan: "Dengan meninggalnya Radomir, kami kehilangan sedikit jantung klub ini.

"Dengan Radomir saya secara pribadi belajar bagaimana untuk menang, dengan dia saya belajar untuk hidup dengan semangat - hal-hal yang membuat Anda lebih baik sebagai pria dan sebagai seorang profesional.

"Saya memberikan pelukan yang sangat kuat kepada istrinya, Vera, Dusan, dan Ana, dan izinkan saya memberi tahu mereka bahwa mereka harus bangga dengan suami dan ayah yang mereka miliki karena, selain menjadi seorang profesional yang hebat dan orang yang luar biasa, dia ada dalam sejarah Atletico Madrid dengan kemampuannya sendiri."

Sementara itu, Presiden Enrique Cerezo menambahkan: "Hari ini adalah hari yang menyedihkan bagi semua atlet dan bagi dunia sepak bola sejak Radomir Antic meninggalkan kami. Seseorang yang hebat dan salah satu arsitek dari zaman keemasan yang luar biasa di Atletico Madrid telah pergi.

"Gelar liga dan Copa del Rey yang kami menangkan di bawah kepelatihannya akan tetap ada dalam ingatan kami selamanya. Saya sangat bangga pernah bertemu dengannya dan berbagi setiap momen sepak bola bersama dia merupakan hak istimewa. Semua cinta saya untuknya keluarga."

Dampak Antic dalam sepak bola Spanyol mungkin paling besar di Atletico, ia sebelumnya bermain dan melatih di Real Zaragoza, sebelum memimpin Real Madrid dan Real Oviedo.

Dia menghabiskan trio periode dengan Atletico antara tahun 1995 dan 2000, termasuk masa tiga tahun hingga 1998, menikmati puncak tertinggi dan posisi terendah yang signifikan, ketika mereka mengalami degradasi pada musim 1999-00.

Ia bergabung dengan Barcelona pada 2003 untuk menggantikan Louis van Gaal. Meskipun terbilang sukses di Camp Nou, ia digantikan di tengah pergantian presiden di klub.

Dia kemudian melatih Celta Vigo, negara asalnya Serbia, Shandong Luneng dan, yang terbaru, Hebei China Fortune pada 2015. Selamat jalan pelatih karismatik...