Bagikan:

JAKARTA – Sektor tunggal putri dan putra Indonesia menjalani paceklik gelar terlama di Malaysia Open, turnamen Super 1000 BWF yang akan kembali digelar pekan depan.

Malaysia Open termasuk salah satu pentas paling bergengsi dalam almanak turnamen bulu tangkis BWF World Tour. Pada tahun ini, ajang itu berlangsung pada 7-12 Januari 2025 di Axiata Arena, Kuala Lumpur.

Wakil-wakil Indonesia tentu ikut mengambil bagian di sana. Saat ini ada sembilan tunggal/pasangan yang tersebar di lima sektor masuk dalam daftar sementara untuk bermain di turnamen tersebut.

Tahun lalu tidak ada satu pun pebulu tangkis Indonesia yang berhasil membawa pulang gelar dari turnamen yang pertama kali berlangsung pada 1937 tersebut.

Dalam sejarah turnamen ini, Indonesia tercatat sudah berhasil memboyong semua gelar yang ada di kelima sektor. Terbaru adalah ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada edisi 2023.

Pada edisi sebelum itu, Indonesia juga membawa pulang gelar melalui pasangan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Ketika itu, pasangan ini baru disatukan kurang lebih dua bulan saja setelah Apri berpisah dengan Greysia Polii usai mereka meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 yang tertunda setahun.

Penantian yang lumayan sedikit lama dialami oleh ganda campuran Indonesia. Nomor ini terakhir kali meraih gelar di Malaysia Open pada 2016 melalui pasangan andalan saat itu Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad.

Meski demikian, paceklik gelar tunggal putri dan putra Indonesia jauh lebih lama dari itu. Kedua nomor ini sudah lebih dari dua dekade tidak naik podium tertinggi di Malaysia Open.

Tunggal putri puasa gelar di Malaysia Open sudah berlangsung selama 28 tahun sejak Susi Susanti pada 1997. Adapun tunggal putra masih menanti gelar sejak Taufik Hidayat pada edisi 2000.

Indonesia akan menurunkan tunggal putra Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting serta tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani tahun ini.