Bagikan:

JAKARTA - Clarence Seedorf mengusulkan agar wasit memberikan kartu kuning kepada pemain yang menutup mulut dengan tangan saat berbicara dengan lawan di lapangan. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah tindakan rasisme.

Dalam beberapa pekan dan bulan terakhir, telah terjadi serangkaian insiden rasisme seperti yang dialami oleh bek Valencia Mouctar Diakhaby.

Untuk itu, mantan gelandang Real Madrid, Seedorf meyakini bahwa proposalnya tersebut akan menghentikan pemain untuk membuat pernyataan rasisme.

"Kita tidak boleh menutupi mulut kita jika kita berbicara dengan lawan, itu seharusnya kartu kuning," kata Seedorf dalam Dialog Melawan Rasisme dan Ujaran Kebencian di Acara Olahraga, yang diselenggarakan oleh Dewan Eropa.

"Ada pemain yang berbicara satu sama lain dan kita telah melihat tindakan rasisme dalam beberapa pekan terakhir.

"Kita bisa melawannya dengan melarang (menutup mulut)."

Mikrofon untuk wasit

Sebelum munculnya proposal dari Seedorf, Menteri Olahraga Prancis, Roxana Maracineanu, menyatakan dukungannya terhadap gagasan memberikan mikrofon kecil kepada wasit untuk mendengarkan apa yang dikatakan di lapangan, seperti halnya dalam rugby.

Lalu Seedorf menambahkan, solusi jangka panjang terhadap rasialisme adalah melalui pendidikan.

"Pendidikan dalam jangka panjang merupakan satu-satunya alat untuk melawan rasialisme," ujarnya.

Sementara itu, Michele Uva, Direktur Sepak Bola dan Tanggung Jawab Sosial UEFA, menggemakan pernyataan Seedorf tentang pentingnya pendidikan.

"Rasisme dan ujaran kebencian sudah mengakar kuat di masyarakat kami; pendidikan adalah alat fundamental dalam strategi kami," katanya.