Bagikan:

JAKARTA - AC Milan dan AS Roma bersiap menutup tahun 2024 dengan pertandingan sengit di San Siro pada Minggu malam, 29 Desember. Kedua tim ingin menebus performa di bawah ekspektasi sepanjang tahun ini dan mengakhiri kalender dengan hasil positif.

Milan, yang unggul tujuh poin dari Roma di klasemen Serie A, tetap menghadapi tekanan besar untuk tampil konsisten. Sementara itu, Roma ingin membangun momentum setelah hasil menggembirakan di laga terakhir mereka.

AC Milan mengandalkan kreativitas Tijjani Reijnders, yang telah menjadi salah satu bintang mereka musim ini. Gol gelandang asal Belanda ini membawa Milan meraih kemenangan penting melawan Hellas Verona sebelum Natal, menjaga harapan mereka untuk finis di zona Liga Champions tetap hidup.

Namun, konsistensi menjadi masalah bagi Rossoneri. Dalam lima pertandingan terakhir sebelum kemenangan atas Verona, mereka hanya meraih satu kemenangan, membuat pelatih Paulo Fonseca terus berada dalam tekanan.

Saat ini, Milan tertinggal jauh dari rival sekota Inter Milan dan pemuncak klasemen Atalanta. Mereka juga menghadapi tantangan untuk mempertahankan tempat di kompetisi Eropa musim depan.

Sementara itu, AS Roma mengakhiri tahun penuh gejolak dengan kemenangan telak 5-0 atas Parma, berkat dua gol dari Paulo Dybala. Claudio Ranieri, yang kembali ke klub sebagai pelatih interim, berhasil membangkitkan semangat tim setelah periode buruk di bawah Ivan Juric.

Namun, rekor tandang Roma menjadi perhatian utama. Mereka telah kalah dalam empat laga tandang terakhir di Serie A, menjadikannya rekor terburuk mereka sejak 2008.

Milan masih menghadapi krisis cedera, meski ada harapan beberapa pemain bisa kembali tampil. Christian Pulisic mungkin hanya tersedia di bangku cadangan, sementara Ismael Bennacer dan Luka Jovic telah kembali berlatih penuh.

Namun, Rossoneri dipastikan tanpa Rafael Leao, Yunus Musah, Noah Okafor, Ruben Loftus-Cheek, dan Alessandro Florenzi. Theo Hernandez, yang sebelumnya dicadangkan akibat spekulasi transfer, berharap bisa kembali ke starting XI.

Roma datang dengan skuad yang hampir lengkap, dengan hanya Bryan Cristante yang absen akibat cedera pergelangan kaki. Claudio Ranieri kemungkinan akan mempertahankan susunan pemain yang membawa kemenangan besar atas Parma.

Paulo Dybala, yang menjadi motor serangan Giallorossi, akan menjadi ancaman utama bagi Milan. Meski begitu, Dybala memiliki catatan yang kurang impresif di San Siro, dengan hanya satu gol Serie A yang dicetaknya di stadion ini sejak 2014.

AC Milan memiliki catatan dominan melawan AS Roma dalam beberapa tahun terakhir. Rossoneri mencetak setidaknya dua gol dalam enam pertemuan terakhir di San Siro melawan Giallorossi. Dari sembilan pertemuan terakhir di Serie A, Roma hanya menang sekali.

Namun, kedua tim memiliki kelemahan masing-masing yang dapat dimanfaatkan. Milan harus memperbaiki ketajaman mereka di kandang, setelah gagal mencetak gol dalam tiga dari empat laga terakhir di San Siro. Di sisi lain, Roma harus memecahkan kebuntuan mereka dalam laga tandang.

Dengan formasi yang lebih solid dan keunggulan bermain di kandang, AC Milan memiliki peluang lebih besar untuk mengakhiri tahun ini dengan kemenangan. Namun, Roma yang dipimpin Ranieri tidak boleh diremehkan, terutama dengan kembalinya Dybala ke performa terbaiknya.

Perkiraan Susunan Pemain

AC Milan:

Maignan; Emerson, Gabbia, Thiaw, Hernandez; Fofana, Terracciano; Chukwueze, Reijnders, Jimenez; Morata

AS Roma:

Svilar; Mancini, Hummels, Ndicka; Saelemaekers, Paredes, Kone, Angelino; Dybala, El Shaarawy; Dovbyk


Prediksi: AC Milan 2-1 AS Roma