JAKARTA – Marc Marquez berusaha meredam amarah mantan rivalnya, Valentino Rossi, terkait perburuan gelar juara dunia MotoGP pada musim kompetisi tahun 2015.
Rossi baru-baru ini mengungkit kembali luka-luka pertarungan mereka pada 2015 yang membuatnya gagal memenangi gelar juara dunia MotoGP pada tahun itu.
Dalam pernyataannya, The Doctor menuding Marquez sebagai orang yang tidak sportif dan menyalahkan pembalap berkebangsaan Spanyol tersebut atas kegagalannya saat itu.
Perkataan brutal Rossi tersebut muncul saat Marquez tengah bersiap masuk ke garasi Ducati bersama anak didik Valentino Rossi, Francesco "Pecco" Bagnaia.
Marquez lalu menepis pernyataan, tetapi bukan dengan kemarahan. Dia mengeluarkan pernyataan yang mengisyaratkan menolak untuk terlibat dalam perang kata-kata dengan sang legenda.
"Dua orang tidak bisa bertarung jika yang satu tidak mau," kata dia seperti dilansir dari Sports Illustrated yang mengutip Marca.
BACA JUGA:
Usaha menyiramkan air dingin ke api yang dimulai oleh Rossi ini dianggap sebagai taktik yang ideal menjelang tahun 2025. Seperti diketahui, tahun depan Marquez sudah setim dengan Bagnaia.
Dengan demikian, dia harus beradaptasi dengan Ducati spek pabrik setelah satu musim mengendarai versi yang lebih lama bersama Gresini.
"Di tim tahun ini, saya menemukan lingkungan yang sempurna untuk terlahir kembali, berada di sana tanpa tekanan, untuk bersenang-senang. Gresini adalah tim yang penuh semangat," katanya.
Rossi kehilangan gelar juara tahun 2015 dari Jorge Lorenzo dalam musim yang ditandai dengan beberapa pertarungan kontroversial di lintasan balap bersama Marquez.
Hingga hari ini, Rossi terus menuduh Marquez berkonspirasi melawannya. Dia terus mengaitkan kekalahannya dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan melupakan kontroversi tersebut.