Bagikan:

JAKARTA - Awalnya, lampu sorot tampak menyinari Bukayo Saka yang menjadi aktor penting dalam kemenangan Arsenal kontra Monaco 3-0 di Liga Champions, Kamis, 12 Desember 2024, dini hari WIB. Ternyata, Myles Lewis-Skelly juga mencuri perhatian.

Laga tersebut menjadi debut starter Lewis-Skelly bersama The Gunners di Liga Champions setelah dipromosikan ke tim utama pada awal musim ini.

Badai cedera yang menerpa lini pertahanan Arsenal membuat Mikel Arteta akhirnya memainkan Lewis-Skelly sejak awal.

Pemain jebolan akademi Arsenal tersebut ditugaskan mengisi pos bek kiri dan melakoni pertandingan selama 64 menit sebelum digantikan Jurrien Timber.

Posisi bek kiri beberapa kali pernah diperankan Lewis-Skelly sebagai pemain pengganti di semua ajang.

Padahal, Lewis-Skelly punya posisi asli gelandang bertahan. Namun, hal itu membuktikan bahwa sang pemain serbabisa.

Bukan tanpa alasan mengapa sorotan juga tertuju kepada Lewis-Skelly. Selain usianya yang masih 18 tahun, dia sudah matang dalam atribut bertahan, sebuah solusi di tengah kepusingan Arteta yang krisis pemain belakang.

Selepas laga, Lewis-Skelly tak mau larut dengan lampu sorot yang tertuju kepadanya. Dia menceritakan bahwa kepercayaan Arteta kepadanya buah keinginan belajar terus dari para seniornya.

Salah satu nama yang menjadi inspirasinya selama ini ialah Bukayo Saka, aktor utama dalam kemenangan Arsenal vs Monaco dengan dua gol dan satu assist.

Menurut Lewis-Skelly, Bukayo Saka punya perjalanan mirip, keluar dari akademi Arsenal saat remaja dan menjadi pilar The Gunners.

"(Saya) mengikuti Bukayo. Dia memiliki pola pikir itu, ia memiliki segalanya. Saya telah belajar banyak darinya dan saya ingin terus belajar," tutur Lewis-Skelly singkat.

Whoscored pun memberi nilai tinggi terhadap penampilannya selama satu jam lebih sedikit itu sebesar 7,03.

Angka itu membuatnya ada di peringkat kedelapan dalam penilaian seluruh pemain Arsenal di laga itu.

Dia hanya kalah sedikit dari kiper David Raya, Thomas Partey, Jakub Kiwior, Mikel Merino, Kai Havertz, dan Gabriel Jesus.

Lewis-Skelly bahkan punya nilai di atas kapten Martin Odegaard, William Saliba, Declan Rice, dan Gabriel Martinelli yang bermain sebagai starter.

Penilaian apik tersebut tak lepas dari 53 sentuhan dengan 95,7 persen akurasi operan sukses dan satu tekel sukses.

Sementara itu, keputusan Arteta memainkan Lewis-Skelly menjadikannya pemain 18 tahun itu sebagai penggawa termuda Arsenal yang debut starter di Liga Champions setelah Alex Oxlade-Chamberlain pada 2011.

Itu baru penampilan ketujuh Lewis-Skelly di tim senior. Kedewasaan yang ia tunjukkan selama 64 menit semakin mempersulit perjalanan Oleksandr Zinchenko kembali ke tim utama.

Permainan cerdas Lewis-Skelly membantu melepaskan Gabriel Jesus untuk gol pertama Arsenal.

Meskipun Arteta merasa perlu memasukkan Jurrien Timber saat Monaco mulai mengancam di sisi sayapnya, lulusan akademi Hale End (akademi Arsenal) itu menyatakan klaim kuat untuk dimasukkan lebih jauh, menyelesaikan 45 dari 47 umpan.

"Ia salah satu dari kami, berusia 18 tahun. Dia memulai debutnya sebagai pemain inti di Liga Champions." 

"Menyaksikannya adalah suatu kegembiraan dan suatu keistimewaan untuk memberi kesempatan kepada seseorang untuk mulai mengubah kariernya."

"Ia tentu saja mengambil kesempatan itu. Hebat bahwa kami dapat memercayainya dan bahwa ia dapat bermain di lingkungan ini dengan level seperti ini," kata Arteta.