Bagikan:

JAKARTA - Manajer anyar Leicester City, Ruud van Nistelrooy, mengaku kecewa telah meinggalkan Manchester United setelah perjalanan singkatnya sebagai manajer interim berakhir.

Nistelrooy ternyata tak masuk dalam proyeksi manajer baru Manchester United, Ruben Amorim.

Meski demikian, Nistelrooy memahami mengapa Amorim ingin membawa asistennya sendiri ke Old Trafford.

"Saya kecewa, ya, sangat kecewa. Sakit hati karena harus pergi (dari Manchester United)," kata Nistelrooy sebelum melakoni debutnya sebagai pelatih baru Leicester.

"Satu-satunya pekerjaan yang akan saya ambil sebagai asisten adalah di Manchester United. Soalnya, saya memiliki ikatan dengan orang-orang di klub dan para penggemar."

"Namun, pada akhirnya saya dapat memahaminya karena saya juga memahami manajer yang baru. Saya berbicara dengan Ruben Amorim tentang hal itu."

"Percakapan itu penuh rasa syukur, antarpribadi, antarmanajer, dan itu sangat membantu saya untuk terus maju dan langsung memulai pembicaraan dengan kemungkinan-kemungkinan baru yang mengangkat semangat saya," tutur mantan striker Manchester United tersebut.

Van Nistelrooy bukanlah sosok baru bagi The Red Devils. Semasa masih aktif bermain, dia merupakan kecintaan publik Old Trafford.

Selama berseragam Manchester United, Nistelrooy mengemas 150 gol dalam lima tahun yang sangat sukses sebelum pindah ke Real Madrid.

Dia kemudian memilih jalur pelatih selepas pensiun. Usai menukangi Jong PSV dan PSV Eindhoven dalam kurun 2021 sampai 2023, Nistelrooy dibawa Erik ten Hag untuk menjadi asisten pada 2024.

Namun, Ten Hag didepak pada Oktober 2024 dan digantikan Amorim yang baru masuk pada 11 November 2024. Saat jabatan tersebut kosong, Nistlerooy masuk untuk menangani The Red Devils dalam empat laga.

Kiprah singkatnya pun positif. Dia membawa The Red Devils tidak pernah kalah, tiga kemenangan dan satu seri.

Ketika Amorim datang, Nistelrooy sempat mengutarakan ingin bertahan. Hanya saja, keinginannya itu tak bisa terlaksana.

Dia pun mencari petualangan baru. Leicester yang tengah membutuhkan manajer baru usai memeca Ben Dawson akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Ruud van Nistelrooy.

Manajer 48 tahun itu dihadapkan tantangan menjauhkan The Fox dari jurang degradasi. Debutnya pun sukses, dia mengantar Leicester meraih kemenangan perdana setelah enam laga tak pernah menang (lima kekalahan dan satu seri).

Leicester melumat West Ham United 3-1 pada Rabu, 4 Desember 2024. Posisi The Fox memang belum beranjak dari peringkat ke-16 klasemen Liga Inggris 2024/2025.

Namun, Nistlerooy tak patah arang. Dia bersemangat untuk berjuang membawa Leicester bertahan di kompetisi level tertinggi Inggris itu.

"Orang-orang melihat Real Madrid, Manchester United, tetapi tiga musim pertama saya sebagai seorang profesional adalah di sepak bola Belanda bersama FC Den Bosch. Jadi, saya tahu bagaimana rasanya berjuang," tutur Nistelrooy yang saat ini ingin berjuang untuk Leicester.